Dua Hari ASN DKI WFH, Udara Jakarta Diklaim Membaik, Bisa Diterima Manusia
Tingkat kualitas kategori sedang ini pun disebut Yogi masih bisa diterima pada kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI mengklaim, kondisi udara mulai membaik usai penerapan kebijakan work from home (WFH) 50 persen bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI.
Sebagai informasi, sistem kerja WFH 50 persen ini mulai diterapkan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sejak 21 Agustus 2023 lalu.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan menyebut, pagi ini Angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di DKI Jakarta berada di kategori sedang.
Hal ini diungkapkan Yogi berdasarkan hasil pemantauan di empat Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) milik Dinas LH DKI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Kelapa Gading, Bundaran HI, Kebon Jeruk, dan Jagakarsa.
“Nilai ISPU pada empat SPKU ini berada di kisaran 51-100,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).
Tingkat kualitas kategori sedang ini pun disebut Yogi masih bisa diterima pada kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan.
“Setiap orang masih dapat beraktivitas di luar, namun untuk kelompok sensitif diimbau untuk mengurai aktivitas fisik yang terlalu lama atau berat,” ujarnya.
Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini bilang, parameter pengukuran kualitas udara terdiri dari polutan particulate matter (PM2.5 dan PM10), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Karbon Dioksida (CO2), dan Ozon (O3).
Masyarakat pun dapat memantau enam parameter pengukur kualitas udara itu lewat website Jakarta Rendah Emisi (https://rendahemisi.jakarta.go.id) dan Jakispu yang ada di aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
“Website ini dapat membantu mâ°asyarakat tetap mendapat informasi tentang tingkat polusi di sekitarnya secara real time,” tuturnya.
Sebagai informasi, masalah polusi udara di DKI Jakarta belakangan ini memang jadi sorotan banyak pihak.
Pasalnya, kualitas udara di ibu kota terus memburuk selama beberapa bulan terakhir ini.
Saking buruknya, Jakarta tercatat beberapa kali menjadi kota terpolusi di dunia versi website pemantau kualitas udara IQAir.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.