Pilpres 2024

PKS Bongkar Strategi Pendanaan Kubu Anies Baswedan yang Bikin Simpatisannya Militan

Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan memiliki basis pendukung paling militan dibandingkan dengan bakal capres lain.

istimewa
Anies Baswedan pada apel siaga kemenangan PKS Banten 2024, di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Minggu (19/3/2023). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan memiliki basis pendukung paling militan dibandingkan dengan bakal capres lain.

Hal itu berdasarkan survei Litbang Kompas terbaru yang dilakukan pada 27 Juli - 23 Agustus 2023.

Simpatisan Anies paling semangat menyebarkan pesan di media sosial untuk mengajak memilih Anies di Pilpres 2024.

Ternyata ada strategi di balik loyalnya pendukung Anies yang diusung tiga partai, NasDem, Demokrat dan PKS itu.

Salah satu yang paling krusial adalah tentang strategi pendanaan.

Sunduquna Juyubuna

Hal itu diungkapkan Juru Bicara PKS, Pipin Sopian di program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Selasa (29/8/2023).

Pipin berbicara tentang solidnya kader PKS sebagai salah satu pengusung Anies.

Kata Pipin, PKS memiliki tiga kekuatan utama yang terkait dengan kebersamaan dan militansi.

Ciri partai berlogo oranye yang terkenal dengan kekompakannya itu menjadi pembeda dengan partai lain.

"Tentu kami bersyukur ya, Pak Anies Baswedan, ada kami di situ, PKS ya. Kami punya tiga modal kekuatan utama, militansi kader, soliditas struktur dan kerja kolektif," kata Pipin.

Bakal calon presiden (bacapres) Partai Nasdem Anies Baswedan saat memberikan pidato politik dalam acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).
Bakal calon presiden (bacapres) Partai Nasdem Anies Baswedan saat memberikan pidato politik dalam acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023). (Kompas.com/Tatang Guritno)

Kekuatan itu pula yang digunakan PKS dalam menghadapi setiap kontestasi politik.

"Jadi tiga modal itu yang kami bawa di setiap hajatan politik di setiap Pemilu, Pilkada maupun Pulpres," ujarnya.

PKS juga memiliki doktrin yang membuat para kadernya militan dalam berjuang di Pemilu.

Baginya, bergerak memenangkan kontestasi politik adalah ibadah.

Karena ibadah, tentu akan diganjar dengan pahala.

"Kami meyakini berjuang ini bagian dari ibadah, bagian dari konsekuensi sebagai warga negara, terlibat aktif dalam proses Pemilu," ujarnya.

Yang terpenting, militansi para kader PKS yang juga pendukung Anies itu berasal dari pendanaan.

Para kader PKS menggunakan uang mereka sendiri untuk memperjuangkan aspirasi politiknya.

Dengan begitu, mereka akan maksimal dalam bergerak melakukan kerja politik.

Bakal calon presiden Anies Baswedan berpidato di depan ribuan relawan pendukung Anies Baswedan dalam acara Temu Kebangsaan Relawan di Tennis Indoor Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).
Bakal calon presiden Anies Baswedan berpidato di depan ribuan relawan pendukung Anies Baswedan dalam acara Temu Kebangsaan Relawan di Tennis Indoor Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

"Kami punya konsep yang disebut dengan 'sunduquna juyubuna', bahwa dana-dana perjuangan kami adalah dari saku-saku kami."

"Jadi di situlah mengapa militansi itu hadir, bahwa kita ingin adanya perubahan."

"Di situlah kami hadir untuk menggaungkan menggemakan suara publik yang menghendaki perubahan dan keberlanjutan di saat yang bersamaan," papar Pipin.

Paling Militan

Sebelumnya diberitakan, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan pendukung Anies Baswedan paling militan.

Litbang Kompas mengidentifikasi militansi para simpatisan bakal capres itu dengan empat pertanyaan.

Pertama, apakah responden aktif menyebarkan informasi untuk memengaruhi orang lain agar memilih bacapres pilihannya di media sosial atau dalam hal ini aktivitas sosialisasi.

Selanjutnya terkait sejauh mana peluang responden atau simpatisan menghadiri acara-acara relawan dari sosok bacapres yang didukungnya.

Ketiga, terkait sejauh mana simpatisan membujuk orang lain untuk memilih sosok bacapres yang didukungnya atau disebut aktivitas advokasi.

Ribuan simpatisan dan relawan memenuhi lokasi Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di SUGBK, Jakarta, Minggu (16/7/2023). Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, turut memberikan pidato dalam apel tersebut.
Ribuan simpatisan dan relawan memenuhi lokasi Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di SUGBK, Jakarta, Minggu (16/7/2023). Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, turut memberikan pidato dalam apel tersebut. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Keempat, terkait kesediaan mereka memberikan donasi, baik berbentuk uang maupun barang, guna mendukung pemenangan dari bacapres yang didukung.

Dari sisi sosialisasi, advokasi dan donasi, militansi simpatisan Anies lebih tinggi dari dua lainnya.

Dari aspek sosialisasi, pada kelompok pemilih Anies, 24,7 persen mengaku aktif menyebarkan informasi untuk memengaruhi orang lain agar memilih bacapres pilihannya lewat media sosial. Angka ini lebih tinggi dibanding kelompok pemilih Prabowo 19,1 persen dan kelompok pemilih Ganjar 15,9 persen.

Sementara dalam hal aktivitas relawan, pendukung Prabowo lebih antusias dengan prosentase 25,4 persen. 

Sedangkan simpatisan Anies dan Ganjar tercatat hanya 23,2 persen yang antusias mengikuti aktivitas kerelawanan.

Pada kegiatan advokasi, yakni membujuk orang lain untuk mendukung bacapres yang didukung, Anies 27,7 persen, Prabowo 21,8 persen dan ganjar 15,3 persen.

Pada aspek donasi, pendukung Anies lebih rela merogoh kocek demi kemenanangan jagoannya. Prosentasenya, Anies 9,8 persen, Ganjar 5,9 persen dan Prabowo 6,9 persen.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved