Anak Habisi Keluarganya di Depok
Di Depan Polisi, Pemuda Depok Peragakan Ulang Saat Dirinya Habisi Nyawa Ibu dan Aniaya Ayahnya
Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso, mengatakan, Rifki memeragakan 34 adegan untuk mengetahui peristiwa sebenarnya saat pembunuhan itu dilakuka
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, TAPOS - Polisi menggelar rekonstruksi kasus anak habisi nyawa ibu kandung dan aniaya ayahnya di Kota Depok.
Untuk informasi, pelakunya adalah Rifki Azis Ramadhan (23), korban meninggal Sri Widiastuti (43), dan korban luka adalah Bakti Ajis Munir (45).
Pantauan di lokasi, rekonstruksi ini berlangsung lebih dari satu jam lamanya. Dimulai pukul 11.08 WIB, dan berakhir sekira pukul 12.20 WIB.
Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso, mengatakan, Rifki memeragakan 34 adegan untuk mengetahui peristiwa sebenarnya saat pembunuhan itu dilakukan.
"Jadi rekonstruksi pada siang hari ini kita laksanakan dengan menghadirkan JPU juga saksi-saksi, intinya untuk membuat lebih terang lagi perkara yang kami tangani," ujar Arief di lokasi kejadian Jalan Pakong RT 03/08, Tapos, Kota Depok, Kamis (31/8/2023).
"Adegan untuk pelaksanaan rekonstruksi hari ini ada 34 adegan," timpalnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan adegan yang diperagakan sesuai dengan hasil berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap pelaku.
"Alhamdulillah sampai saat ini sesuai dengan BAP," bebernya.
Terakhir menyoal Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang dijeratkan pada pelaku, Arief mengatakan hal itu perlu pembuktian lebih lanjut.
"Kami masih kaji lagi dan koordinasi dengan JPU (Jaksa Penuntut Umum) nya ya," pungkasnya.
Sebelumnya diwartakan, pelaku nekat menghabisi nyawa sang ibu Sri Widiastuti (43) dan menganiaya ayahnya sendiri Bakti Ajis Munir (49) hingga terluka parah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (10/8/2023) siang di kediaman korban dan pelaku yang beralamat di Kampung Sindangkarsa, Gang Takong, RT 03/08, Tapos, Kota Depok.
Saat itu, warga sekitar dikejutkan dengan suara dari korban Bakti Ajis Munir yang berteriak meminta tolong.
Warga pun segera masuk ke dalam kediaman korban, dan mendapati Bakti Ajis Munir serta pelaku yang anaknya sendiri terkapar bersimbah darah di dalam kamar.
Sementara jasad Sri Widiastuti ditemukan tergeletak di ruangan dapur.
Hasil penyelidikan, pelaku mengaku sakit hati terhadap kedua orang tuanya karena kerap dimarahi sejak kecil.
Puncak kekesalan pelaku memuncak beberapa hari terakhir, setelah ia dituding menggelapkan uang perusahan milik keluarga.
Untuk informasi, pelaku sendiri bekerja di perusahan pengolahan kardus milik ayahnya. Ia bertugas mengatur keuangan di perusahaan tersebut.

Bahkan, ia mengaku sakit hati atas perkataan sang ayah yang memintanya menyebut satu hal yang bisa membuat orang tuanya bangga.
“Lo tuh dari lahir sampai detik ini coba sebutin satu saja apa yang membuat orang tuamu bangga," kata Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso, mengulangi perkataan korban yang memicu amarah pelaku, saat ungkap kasusnya pada Jumat (11/8/2023).
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.