Asal Usul Kerak Telor, Makanan Khas Jakarta yang Jadi Kuliner Elit pada Zaman Penjajahan Belanda

Berikut ini sejarah dan asal usul kerak telor, makanan yang tercipta tanpa sengaja hingga akhirnya jadi kuliner khas Jakarta.

Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Faisol Yusuf, pedagang kerak telor di Lapangan Banteng. Simak sejarah serta asal usul kerak telor yang kini menjadi makanan khas Jakarta. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mengenal asal usul kerak telor, ternyata pernah jadi makanan elit pada zaman penjajahan Belanda.

Saat mendengar nama kerak telor, sebagian orang mungkin akan langsung terpikir soal makanan khas Jakarta.

Kerak telor memang menjadi salah satu kuliner khas Jakarta yang banyak digemari, tidak hanya oleh masyarakat Betawi tetapi juga oleh wisatawan dari luar Jakarta.

Saat ini, sudah jarang ditemukan pedagang kerak telor di Jakarta.

Namun, kamu bisa menemukan jajanan kaki lima ini di beberapa perayaan penting seperti Hari Jadi Kota Jakarta yang diperingati setiap 22 Juni.

Biasanya penjual kerak telor bisa ditemukan di pinggir jalan atau di berbagai destinasi wisata seperti Monas (Monumen Nasional), TMII (Taman Mini Indonesia Indah), dan Ragunan.

Dikenal sebagai kuliner khas Jakarta, lantas seperti apa awal mula kerak telor ini tercipta? Bagaimana sejarahnya sehingga bisa menjadi makanan khas masyarakat Betawi?

Asal Usul Kerak Telor

Masyarakat zaman sekarang khususnya generasi Z, mungkin belum banyak yang tauh soal asal usul kerak telor.

Kerak telor yang disebut sebagai omeletnya orang Betawi ini ternyata punya sejarah yang panjang.

Kulinet khas Betawi ini dipercaya sudah dikenal dan digemari sejak zaman penjajahan Belanda.

Panganan ini terbuat dari beberapa bahan lokal seperti beras ketan dan telur bebek atau ayam, ebi, dan ditaburi dengan topping lezat seperti serundeng kelapa dan bawang goreng.

Cita rasanya yang lezat berasal dari berbagai bahan-bahan yang dipergunakan yaitu bumbu rempah seperti kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam, dan gula pasir.

Penjual kerak telor di kawasan Monas
Penjual kerak telor di kawasan Monas (TRIBUN JAKARTA/KURNIAWATI HASJANAH)

Cara pembuatannya masih tradisional dengan tungku dan wajan khusus, dibuat ketika dipesan, kerak telor paling nikmat disantap hangat-hangat.

Kerak telor ini nyatanya tercipta dari hasil percobaan sekelompok masyarakat Betawi yang tinggal di kawasan Menteng Jakarta Pusat.

Sejarah awal mula tercipta kerak telor adalah dari omelet mie dengan rempah-rempah khas Indonesia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved