Asal Usul Gabus Pucung, Makanan Rakyat Jelata yang Naik Kelas Jadi Kuliner Khas Betawi

Sudah tahu asal-usul gabus pucung? Hidangan dengan kuah hitam khas Betawi yang kini jadi kuliner khas daerah Bekasi.

Editor: Muji Lestari
Tangkapan layar Kompas.com
Gabus Pucung. Simak asal muasal gabus pucung, hidangan rakyat jelata pada zaman kolonial Belanda 

TRIBUNJAKARTA.COM - Masyarakat Betawi yang tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya mungkin sudah tidak asing dengan gabus pucung.

Selain kerak telor, hidangan berwarna hitam pekat ini juga menjadi salah satu kuliner khas Betawi.

Seiring zaman, kini tak banyak warga Jakarta yang tahu tentang gabus pucung, karena tak banyak juga penjualnya.

Lantas, bagaimana asal usul gabus pucung hingga jadi makanan khas Betawi?

Asal-usul Gabus Pucung

Nama gabus pucung diambil dari dua bahan utama hidangan ini, yakni ikan gabus dan pucung.

Gabus berasal dari ikan gabus, dan pucung merupakan buah kluwak yang banyak digemari oleh masyarakat Betawi.

Penelusuran TribunJakarta, hidangan gabus pucung tercipta dari ketidakmampuan masyarakat Betawi di zaman kolonial Belanda untuk mengonsumsi ikan mas, mujair, atau bandeng yang dirasa mahal bagi rakyat jelata.

Berawal dari situ, masyarakat mulai mencari alternatif dan menemukan ikan gabus yang banyak berkembang biak di rawa-rawa, empang hingga sungai.

Dulu, Jakarta atau Batavia dan sekitarnya termasuk Bekasi masih penuh rawa dan sawah, sehingga ikan gabus mudah didapat masyarakat.

Begitu juga pohon buah pucung yang tumbuh di pinggiran pekarangan atau di pinggiran Sungai Ciliwung. Karena itu gabus pucung dulu merupakan masakan harian masyarakat Betawi.

Masyarakat Betawi melihat hal ini sebagai potensi pangan, kemudian memanfaatkan situasi ini untuk mengolah ukan gabus menjadi makanan.

Gabus Pucung1
Gabus Pucung

Makanan gabus pucung santer terkenal sejak tahun 1980-an di Kota Bekasi. Kini, gabus pucung dikenal oleh masyarakat Kita Bekasi sebagai kuliner khas daerah.

Dalam perkembangannya, Gabus Pucung bukan sekedar kuliner, melainkan menjadi bagian tak terpisahkan dari salah satu tradisi masyarakat Betawi terutama Betawi Bekasi yang disebut nyorong yang berarti memberikan.

Dalam pemahaman yang lebih luas nyorong berarti mengantarkan makanan oleh anak kepada orang tua atau oleh menantu kepada mertua menjelang bulan puasa atau lebaran sebagai pengikat tali silaturahmi.

Mirip Rawon

Gabus pucung merupakan lauk sekaligus sayur untuk teman makan nasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved