Pilpres 2024

NasDem DKI Tegaskan Pembakar Bendera Partai Bukan Kadernya, Hanya Politisi Kutu Loncat yang Halu

DPW NasDem DKI Jakarta buka suara soal insiden pembakaran bendera partainya yang terjadi di Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur.

|
Istimewa
Simpatisan Partai NasDem dari pedagang Pasar Kalimalang Cakung mencopot dan membakar atribut Partai NasDem di Cakung, Jakarta Timur, Senin (4/9/2023). DPW NasDem DKI Jakarta buka suara soal insiden pembakaran bendera partainya yang terjadi di Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - DPW NasDem DKI Jakarta buka suara soal insiden pembakaran bendera partainya yang terjadi di Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur.

"Pertama yang harus dijelaskan adalah ada sebuah peristiwa pembakaran atribut Partai NasDem oleh orang yang mengaku sebagai Kader dan Caleg Partai NasDem, yang dipimpin oleh Abdul Rosyid Aryad, selanjutnya saya sebut si Halu," kata Ketua DPW NasDem DKI Jakarta, Nurcahyo Anggoro Jati saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).

Adapun pembakaran dilakukan pada Senin (4/9/2023) sebagai bentuk kekecewaan lantaran menjadikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.

Nurcahyo menegaskan bahwa pelaku pembakar bendera partainya itu bukanlah kadernya.

"Yang bersangkutan bukanlah merupakan kader Partai NasDem. Istilah kader itu adalah seseorang yang kita bina dalam suatu organisasi dalam hal ini Partai NasDem," kata dia.

Nurcahyo menuturkan, yang bersangkutan hanya pernah mendaftar sebagai bacaleg.

"Namun tidak pernah lolos menjadi bacaleg, apalagi caleg," tuturnya.

Abdul Rosyid Arsyad dan simpatisan Partai NasDem dari pedagang Pasar Kalimalang Cakung mencopot dan membakar atribut Partai NasDem, Cakung, Jakarta Timur, Senin (4/9/2023).
Abdul Rosyid Arsyad dan simpatisan Partai NasDem dari pedagang Pasar Kalimalang Cakung mencopot dan membakar atribut Partai NasDem, Cakung, Jakarta Timur, Senin (4/9/2023). (Istimewa)

"Dalam daftar KTA, kami juga tidak menemukan si Halu ada di partai NasDem," lanjutnya.

Dikatakan Nurcahyo, berdasarkan jejak digital yang bersangkutan, "Si Halu" ini rupanya merupakan politisi kutu loncat.

"Sebab di tahun 2019 pernah mendaftar sebagai caleg Gerindra lalu pindah ke Perindo. Belakangan kita tahu bahwa suaranya di Perindo hanya 468," kata dia.

Nurcahyo menjelaskan bahwa atribut Partai NasDem yang dibakar pun bukan milik dia, tetapi milik salah satu caleg DPR RI dari Partai NasDem bernama Imam Ratrioso.

"Dalam hal ini, yang dirugikan ada dua. Partai NasDem secara institusi dan Imam Ratrioso sebagai pribadi," ujar Nurcahyo.

Nurcahyo mengatakan saat ini, pihaknya telah menemukan dua pelaku pembakaran bendera NasDem yang mengaku dibayar Rp 50 ribu oleh "Si Halu"

Dua orang yang ditangkap itu pun telah mengakui perbuatannya dan menyampaikan permohonan maaf.

Lantaran sudah dianggap mencoreng kehormatan partai, Nurcahyo menegaskan kasus pembakaran bendera ini akan dibawa ke ranah hukum.

"Ketua DPD Jakarta Timur, Abdul Canter Sangaji akan mewakili Partai untuk melaporkan karena membakar properti atau atribut Partai dan mengaku-ngaku kader atau caleg.

Kami menyarankan Imam Ratrioso juga membuat laporan kepada polisi," ujar Nurcahyo.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved