Pilpres 2024

Berani Tinggalkan Prabowo Demi Jadi Pendamping Anies, Posisi Cak Imin di PKB Rawan Dikudeta

Keputusan Ketum PKB Cak Imin meninggalkan koalisi Prabowo demi jadi pendamping Anies Baswedan disebut sebagai langkah berani yang berisiko besar.

Warta Kota/Yulianto
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat memberikan sambutan di acara Haul ke-14 Gus Dur di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (4/8/2023) Keputusan Ketum PKB Cak Imin meninggalkan koalisi Prabowo demi jadi pendamping Anies Baswedan disebut sebagai langkah berani yang berisiko besar. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Keputusan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meninggalkan koalisi Prabowo Subianto demi menjadi bakal cawapres Anies Baswedan disebut sebagai langkah berani yang berisiko besar.

Hal itu disampaikan pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting.

Bahkan, Ginting menduga bahwa atas langkahnya itu berlabuh ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan, nama Cak Imin potensial dikudeta oleh tangan-tangan kekuasaan.

“Saya menduga ada tangan tak kentara (invisible hand) sedang merancang kudeta terhadap Cak Imin (Muhaimin Iskandar) sebagai ketua umum PKB terkait pilpres (pemilihan presiden) 2024,” kata Selamat saat dihubungi, Kamis (7/9/2023).

Pasalnya, ujar Ginting, dengan menerima pinangan Anies, kini Cak Imin menjadi pihak yang dianggap telah berada di barisan oposisi.

Padahal sebelumnya Cak Imin dan PKB tergabung dalam koalisi kubu Prabowo Subianto yang dimana oleh publik dianggap ada peran Jokowi sebagai king maker dalam koalisi tersebut.

Karenanya, Selamat menduga posisi Cak Imin sebagai Ketum PKB disinyalir bakal menjadi bidikan oleh lawan politiknya.

“Saya menduga akan ada intervensi secara sembunyi-sembunyi terhadap PKB.

Salah satunya Cak Imin akan digulingkan sebagai ketum PKB, karena dianggap berada di kubu oposisi dalam pilpres,” ujar Ginting.

Apalagi, kata Ginting, konflik PKB pada 2008-2010 kini kembali mencuat setelah Cak Imin dideklarasikan sebagai bakal cawapres berpasangan dengan bakal capres Anies Baswedan.

Terutama perseteruan terbuka antara Cak Imin dengan putri mantan Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved