Sisi Lain Metropolitan
Pilu Anak 13 Tahun di Tangsel Ditelantarkan Ibu Kandung Lalu Dibuang Ibu Tiri Saat Ayahnya Meninggal
Pilu nasib anak 13 tahun di Tangerang Selatan (Tangsel), hidupnya sebatang kara ditelantarkan dan dibuang dua ibunya sendiri.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pilu nasib anak 13 tahun di Tangerang Selatan (Tangsel), hidupnya sebatang kara ditelantarkan dan dibuang dua ibunya sendiri.
Ibu pertama adalah ibu kandungnya yang memilih untuk kabur mencari penghidupan di tempat hiburan di Bali.
Sementara yang dimaksud ibu kedua kadalah ibu tiri, istri pertama ayahnya.
Setelah ibu kandungnya pergi, bocah perempuan berinisial B itu hidup dengan ayahnya yang kembali ke pelukan istri tuanya di Tangsel.
Namun, sang ayah dijemput ajal.
Saat kehilangan mendekap B ditinggalkan ayah dan ibu kandungnya, ibu tirinya justru menjadi biang penderitaan lain.
Ia diusir ibu tirinya tidak lama setelah sang ayah meninggal dunia.
Hidup terbuang dan telantar sekaligus dengan segala kemalangannya, B akhirnya diselamatkan aparat kepolisian yang membawanya ke DInas Sosial Tangsel.
Kisah pilu bocah yang usianya setara siswa kelas 6 SD itu diceritakan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Tangsel, Nazmudin, saat menghadiri acara seminar parenting yang diadakan Griya Yatim Dhuafa di Graha Widya Bhakti, Puspiptek, Setu, Tangsel, Sabtu (9/9/2023).
Griya Yatim Dhuafa sendiri lembaga sosial yang fokus pada pembinaan anak yatim dan duafa.

Nazmudin mengatakan, pihaknya sudah lima bulan menampung B.
"Ada satu lagi mungkin yatim yang masih belum kita titipkan baik itu di yayasan atau di lembaga-lembaga yang dikelola pemerintah," kata Nazmudin.
"Anak ini ditelantarkan ibu tirinya, kebetulan ibu kandungnya adanya di Bali, bekerja sebagai pramuwisata begitu mungkin, di tempat hiburan dan tidak berkenan, kelihatannya begitu, mengurus anak."
"Sehingga anak ini dibawa bapaknya ke Kota Tangerang Selatan, tinggal bersama istri tuanya. Kemudian bapak ini meninggal di stri tuanya. Kemudian anak ini dibuang begitu saja Bu," lanjutnya menceritakan.
Nazmudin mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha mencari keluarga dan kerabat B.
Namun dari data yang didapat, keluarganya sudah berpindah tempat tinggal sehingga sulit dilacak.
"Jadi diantar oleh kepolisian kepada kami, kurang lebih lima bulan (yang lalu). Sekarang masih ada di Dinas Sosial."
"Kita sudah berusaha untuk menghubungi keluarganya namun keluarga yang ada di Bekasi, ternyata keluarganya sudah pindah rumah," ujarnya.

Nazmudin begitu terenyuh ketika merawat B yang memiliki pengalaman hidup begitu berat di usia belia.
Pasalnya, B masih memiliki semangat hidup dan sangat ingin bersekolah.
"Nah ini masih kita usahakan agar anak ini kita selamatkan, karena pas kita tanya, sangat ingin sekolah."
"Saya berusaha untuk mencari tempat terbaik bagi anak ini untuk bisa diselamatkan masa depannya."
"Pada kesempatan ini mungkin, sangat tempat bagi saya untuk saya sampaikan, supaya anak ini bisa diselamatkan gitu," pungkas Nazmudin.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.