Persija Jakarta

Terkuak Akar Masalah di Persija, Sang Mantan Ungkap Faktor Anak Asuh Thomas Doll Melempem di Liga 1

Akar permasalahan performa Persija Jakarta yang tak stabil di kompetisi Liga 1 dianalisis oleh mantan pemainnya di era 1990-an, Vennard Hutabarat.

Editor: Wahyu Septiana
Persija.id/Kolase Tribun Jakarta
Mantan pemain Persija di era 1990-an, Vennard Hutabarat dan foto tim Persija Jakarta di LIga 1. Akar permasalahan performa Persija Jakarta yang tak stabil di kompetisi Liga 1 dianalisis oleh mantan pemainnya di era 1990-an, Vennard Hutabarat. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Akar permasalahan performa Persija Jakarta yang tak stabil di kompetisi Liga 1 dianalisis oleh mantan pemainnya di era 1990-an, Vennard Hutabarat.

Vennard Hutabarat menjelaskan secara rinci mengapa Persija Jakarta di sebelas pekan Liga 1 masih belum konsisten.

Terdapat permasalahan besar yang perlu dipecahkan jajaran manajemen dan juga tim pelatih Persija Jakarta.

Vennard Hutabarat juga menyoroti cara bermain Persija Jakarta di musim ini mengalami perubahan dari musim lalu.

Hal itu terlihat dari 11 penampilan Persija Jakarta yang sudah dijalankan di Liga 1.

Faktor tersebut membuat Persija Jakarta kesulitan dalam meraih kemenangan di setiap pertandingan.

Perubahan cara bermain dipengaruhi oleh berubahnya komposisi di skuad Persija Jakarta.

“Cara bermain Persija musim ini sedikit berbeda dari musim lalu," kata Vennard Hutabarat dikutip dari laman Persija, Senin (11/9/2023).

"Banyak masalah yang membuat Persija tak begitu bagus di awal musim ini,” tutur Veve, sapaan akrab Vennard Hutabarat.

Di musim ini, Persija Jakarta memang banyak melakukan perombakan di timnya.

Terkhusus di sektor pemain asingnya.

Aksi Vennard Hutabarat saat memperkuat Persija Jakarta di eta Liga Kansas tahun 1996/1997.
Aksi Vennard Hutabarat saat memperkuat Persija Jakarta di eta Liga Kansas tahun 1996/1997. ((Dokumentasi pribadi Vennard Hutabarat).)

Persija Jakarta hanya mempertahankan satu pemain asing di musim lalu yakni Ondrej Kudela.

Tiga nama pemain lainnya yakni Hanno Behrens, Michael Krmencik, dan Abdulla Yusuf Helal dilepas dengan cuma-cuma oleh Persija Jakarta.

Para pemain asing tersebut dirombak besar di musim ini.

Persija Jakarta yang diperbolehkan merekrut sebanyak enam pemain asing, malah tak memaksimalkannya.

Manajemen Persija Jakarta hanya mendatangkan lima pemain asing.

Kelima pemaina sing tersebut adalah Ondrej Kudela, Ryo Matsumura, Marko Simic, Maciej Gajos, dan Oliver Bias.

Kondisi tersebut turut melatarbelakangi tak stabilnya permainan Persija Jakarta.

Bek Dewa United, Henhen Herdiana melakukan tackle bola yang dipegang gelandang Persija Jakarta Maciej Gajos. Di pertandingan itu, Persija Jakarta dikalahkan Dewa United dengan skor 2-0 di Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (25/8/2023) malam.
Bek Dewa United, Henhen Herdiana melakukan tackle bola yang dipegang gelandang Persija Jakarta Maciej Gajos. Di pertandingan itu, Persija Jakarta dikalahkan Dewa United dengan skor 2-0 di Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (25/8/2023) malam. (Media Persija)

Bila dibandingkan dengan tim-tim lain di Liga 1, Persija Jakarta menjadi satu-satunya tim yang tak memaksimalkan perekrutan pemain asing.

Manajemen Persija dikabarkan terkendala biaya dalam proses perekrutan pemain asingnya.

Lebih lanjut,  Vennard Hutabarat melihat perekrutan pemain Persija Jakarta di musim ini kurang optimal.

Para pemain baru yang didatangkan belum bisa mengangkat performa tim.

Khususnya pemain asing yang belum bisa secara maksimal beradaptasi dengan taktik Thomas Doll dan sepak bola Indonesia.

Dua pemain asing Persija Jakarta yakni Oliver Bias dan Maciej Gajos disorot karena penampilannya belum optimal.

"Perekrutan pemain baru masih harus menyesuaikan dengan strategi Thomas Doll. Ada yang cepat ada yang lambat," katanya.

Veve secara khusus membahas soal kegagalan Persija meraih kemenangan karena adanya kartu merah yang didapat pemainnya.

Saat melawan Arema sejatinya Tim Ibu Kota sudah unggul 2-1.

Kolase foto pelatih Persija Jakarta Thomas Doll dan Oliver Bias.
Kolase foto pelatih Persija Jakarta Thomas Doll dan Oliver Bias. (Persija.id/Kolase TribunJakarta)

Namun karena kalah jumlah pemain sejak menit ke-51 (kartu merah Firza Andika), gawang Andritany Ardhiyasa kebobolan pada menit ke-88 dan laga berakhir 2-2.

Ketika menghadapi Persib pun serupa. Kala sudah unggul 1-0 akhirnya disamakan pada menit 85’.

Sebab, sejak menit ke-74 Persija sudah bermain dengan 10 pemain (kartu merah Hanif Sjahbandi).

Thomas Doll Ditodong Soal Penampilan di Liga 1

Sebelumnya, Persija Jakarta kedatangan tamu spesial pada saat menjalani latihan yang berlangsung di Nirwana Park, Bojongsari, Jumat (8/9/2023) sore.

Dalam sesi latihan tersebut, sosok tamu spesial yang menggeruduk para pemain berlatih adalah jajaran direksi manajemen Persija Jakarta.

Direktur Utama Persija, Ambono Januarianto datang langsung ke tempat latihan Persija Jakarta.

Ia datang melihat persiapan dan progres latihan yang dijalankan anak asuh Thomas Doll.

Penyerang Persija Jakarta Marko Simic menyalami pelatih Thomas Doll usai mencetak gol ke gawang Persib Bandung pada pekan ke-11 Liga 1 2023/2024 di Stadion Chandrabaga Bekasi, Sabtu (2/9/2023).
Penyerang Persija Jakarta Marko Simic menyalami pelatih Thomas Doll usai mencetak gol ke gawang Persib Bandung pada pekan ke-11 Liga 1 2023/2024 di Stadion Chandrabaga Bekasi, Sabtu (2/9/2023). (Tribunnews)

Ambono datang bukan semata hanya untuk memantau para pemain berlatih.

Ia datang membahas hal penting dengan pelatih Thomas Doll.

Pembahasan dilakukan secara serius terkait perkembangan para pemain Persija Jakarta.

Di sisi lain, meski skuad tidak lengkap, para pemain Persija Jakarta tetap berlatih serius mengikuti arahan Thomas Doll.

Dalam kunjungannya, Ambono menekankan bahwa ia masih optimistis Persija bisa kembali ke tren kemenangan.

Beliau pun mengatakan perlunya dukungan moral dan mental bagi seluruh pemain Persija.

“Kami harus tetap memandang dengan optimistis. Tidak perlu melihat hal yang sudah terjadi," kata Ambono Januarianto dikutip dari laman Persija, Minggu (10/9/2023).

Direktur Utama Persija Jakarta Ambono Janurianto
Direktur Utama Persija Jakarta Ambono Janurianto (Media Persija)

"Yang diperlukan tim sekarang adalah dukungan moral dan mental sehingga mereka bisa menghadapi tantangan-tantangan berikutnya,” ujanya.

Ambono turut menyempatkan membahas hal penting dengan pelatih Thomas Doll.

Tujuannya adalah mempersiapkan beberapa kemungkinan yang terjadi di masa depan.

Satu di antaranya pemain yang datang dan pergi serta pemain yang mendapatkan panggilan ke tim nasional.

“Untuk berikutnya kami harus memikirkan bagaimana nanti tim menghadapi beberapa situasi pertandingan," kata dia.

"Pada saat ada pemain kami yang dipanggil untuk membela Timnas. Maka dari itu saya datang ke sini (Persija Training Ground) untuk berdiskusi dengan Coach (Thomas Doll),” kata Ambono.

“Insyaallah, apa yang menjadi target utama kami bisa tercapai di sisa laga paruh pertama dan di putaran kedua nanti,” ucap Ambono.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved