Pilpres 2024
Capres Jagoan PDIP Ganjar Pranowo Diprediksi Tersingkir di Putaran Pertama, Ini Hitung-hitungannya
Pasalnya, dengan elektabilitas sampai saat ini, ia menyebut sangat kecil kemungkinan Pilpres 2024 berlangsung dalam satu putaran.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi bakal berlangsung dalam dua putaran, dan capres usungan PDIP diprediksi tersingkir pada putaran pertama.
Pilpres 2024 diprediksi diikuti tiga pasangan calon dari tiga koalisi partai politik (parpol) pengusung.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat dengan total 261 kursi di DPR atau 45,39 persen.
Sedangkan Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKS dan PKN mengusung capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dengan modal 167 kursi di DPR atau hanya 29,05 persen.
Sementara, koalisi parpol pengusung Ganjar Pranowo terdiri dari PDIP dan PPP hanya mempunyai modal 147 kursi di DPR atau 25,56 persen.
Di atas kertas, posisi KIM yang menjagokan Prabowo Subianto paling kuat dibanding dua kubu koalisi rivalnya.
Pengamat Politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengatakan, bila melihat hitung-hitungan di atas kertas, maka dengan bergabungnya Demokrat ke KIM membuat kubu Prabowo dan Anies menjadi capres yang diunggulkan untuk melaju ke putaran kedua Pilpres 2024.
Sedangkan Ganjar dia memperkirakan akan keok pada putaran pertama.
Pasalnya, dengan elektabilitas sampai saat ini, ia menyebut sangat kecil kemungkinan Pilpres 2024 berlangsung dalam satu putaran.
"Jika melihat komposisi sesuai kursi di DPR dan presentase suara nasional, maka koalisi Prabowo dan Anies Baswedan berpeluang maju ke putaran kedua pada pilpres 2024," kata Ginting.
KIM Ajang Reuni Purnawirawan Jenderal TNI
Ginting mengatakan, bergabungnya Partai Demokrat ke KIM, tidak bisa dilepaskan dari hubungan pertemanan antara Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo mengingat keduanya sama-sama lulusan Akabri.
Hal itu diperkuat dengan turut hadirnya dua purnawirawan jenderal senior yakni Wiranto dan Agum Gumelar saat SBY bertemu dengan KIM pada Minggu, 17 September 2023.
Karenanya, dia merasa bergabungnya Demokrat terhadap Prabowo layaknya sebuah reuni Akabri.
“Seperti reuni Akmil dan mendapatkan dukungan dari seniornya, Wiranto dan Agum Gumelar pada saat bergabungnya Demokrat ke koalisi pendukung Prabowo,” ujar Ginting saat dihubungi, Kamis (21/9/2023).

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.