Anak-anak Diduga jadi Korban Gas Air Mata Imbas Bentrok Ormas di Bekasi

Tiba-tiba, pengunjung yang berada di luar berlari kepanikan sambil menutup hidung dengan mata memerah. 

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Anak-anak diduga jadi korban gas air mata aparat kepolisian saat membubarkan bentrokan dua organisasi masyarakat (ormas) di Jalan Raya Setu Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023) petang. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, MUSTIKAJAYA - Anak-anak diduga jadi korban gas air mata aparat kepolisian saat berusaha mengurangi bentrokan dua organisasi masyarakat (ormas) di Jalan Raya Setu Bantargebang, Kota Bekasi

Pengunjung restoran rumah makan cepat saji di Dukuh Zamrud, Mustikajaya dekat lokasi bentrokan terkena dampak. 

Video seorang pengunjung merekam detik-detik mencekam viral di media sosial, terlihat anak-anak menangis sambil menutup kedua mata mereka. 

Euis Puspita Awalia mengatakan, pada Rabu (20/9/2023) malam, dia bersama ketiga anak dan suaminya makan di restoran cepat saji dekat lokasi bentrokan. 

"Kami datang sekitar jam 8 (malam), baru bisa keluar jam 9 lebih," kata Euis saat dikonfirmasi, Jumat (20/9/2023). 

Tiba-tiba, pengunjung yang berada di luar berlari kepanikan sambil menutup hidung dengan mata memerah. 

Euis dan keluarga ikut panik, pegawai restoran terlihat menutup area parkir. Situasi di jalan raya ramai kendaraan ditambah suara sirine kepolisian. 

Seluruh pengunjung lalu diperintahkan untuk masuk ke bagian dalam restoran, di momen ini dia mulai merasakan perih pada mata diduga terpapar gas air mata. 

"Tiba-tiba mata perih dan merasakan sesak pada dada saya gitu aja, anak-anak juga merasakan, terus di luar bapak-bapak yang ingin merangsek masuk juga itu udah memerah matanya," jelas dia. 

Hampir satu jam lebih dia tertahan di restoran cepat saji, ia bersama pengunjung lainnya baru bisa pulang setelah situasi mulai kondusif. 

Beruntung, rasa sesak dan perih yang sempat dirasakan dia dan keluarganya tidak sampai berlarut. Setibanya di rumah, ia berusaha menenangkan anak-anaknya pasca suasana mencekam. 

"Saya bawa pulang aja, lebih ke nenangin aja, sesaknyanya hilang sendiri," ucap Euis. 

Sebelumnya diberitakan, bentrokan ormas awalnya terjadi di dekat kantor Polsek Setu, Kabupaten Bekasi sekira pukul 17.30 WIB. 

Bentrok dipicu masalah penarikan leasing kendaraan roda empat, pihak pemenang unit kemudian mengajak massa dari ormas. 

Hal yang sama juga dilakukan pihak leasing dengan mengajak massa ormas, kesalahpahaman terjadi hingga menyulut bentrokan. 

Bentrokan di dekat kantor Polsek Setu berakhir sekira pukul 18.00 WIB, massa sempat dipukul mundur dan diminta membubarkan diri. 

Puluhan terduga pelaku bentrok ormas diringkus polisi di Mustikajaya, Kota Bekasi, Rabu (20/9/2023).
Puluhan terduga pelaku bentrok ormas diringkus polisi di Mustikajaya, Kota Bekasi, Rabu (20/9/2023). (ISTIMEWA)

Tetapi sekira pukul 19.00 WIB, bentrokan bergeser ke wilayah Kota Bekasi tepatnya di depan Gerbang Bekasi Timur Regency (BTR) hingga ke sekitar Dukuh Zamrud. 

Akses Jalan Raya Setu Bantargebang sempat ditutup, polisi selanjutnya menangkap 39 orang pelaku bentrokan. 

Akibat kejadian tersebut, satu orang diduga anggota ormas tewas berinisial A berusia 30. 

Baca artikle menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved