UT Jakarta
Betauli Silalahi, Lulusan Terbaik UT Jakarta 2023: Kuliah Fleksibel Dukung Wanita Multitasking
Sistem kuliah yang fleksibel di UT Jakarta dinilai membantu perempuan melakukan aktivitas multitasking
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) Jakarta menggelar wisuda daerah di UTCC Pondok Cabe, Minggu (24/9/2023).
Total ada 1.656 wisudawan, hadir pada momen tersebut dari 2.959 jumlah keseluruhan mahasiswa yang lulus pada periode kedua 2023 ini.
Mereka merupakan lulusan dari Program Diploma, Sarjana, hingga Pascasarjana.
Terdapat tiga lulusan terbaik dari total keseluruhan mahasiswa tersebut.
Diantaranya ialah Betauli Silalahi, dari program studi S1 PGPAUD dengan IPK 3.9, Shinta Purnama dari program studi S1 Akutansi dengan IPK 3.88, juga Sari Devi dari progran studi S1 Ilmu Komunikasi dengan IPK 3.81.
Sebagai lulusan terbaik, Betauli Silalahi mengaku sangat bersyukur atas pencapaiannya dalam menempuh pendidikan tinggi di UT Jakarta.
Dikatakan, sistem perkuliahan UT yang fleksibel memungkinkan ia untuk menjalankan peran sebagai seorang perempuan yang multitasking.
"Saya sebagai wanita, istri, ibu, dan kebetulan juga seorang guru, bahkan dilingkungan masyarakat juga ada kegiatan. Dengan adanya UT, mewadahi kita yang butuh belajar, didesain demikian (fleksibel)," kata Betauli Silalahi, Minggu (24/9/2023).
"Jadi saya bisa mengatur waktu saya belajar, semua kegiatan saya bisa tertata dengan baik," tambahnya.
Sebagai informasi, Universitas Terbuka (UT) merupakan Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984.
Untuk sistem pembelajaran, Universitas Terbuka menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka.
Artinya, pembelajaran tersebut tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media.
Sedangkan makna terbuka di sini adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian.
Adapun dalam hal perkuliahan tersebut, UT menerapkan sistem yang sejalan dengan filosofi merdeka belajar.
Betauli menilai, sistem pembelajaran yang fleksibel ini mendukung setiap mahasiswa untuk bisa belajar meskipun sambil menjalankan peran yang lain.
Khususnya bagi mereka yang bekerja, atau memiliki keterbatasan waktu namun tetap ingin menempuh jalur pendidikan.
Hal sejalan, juga disampaikan oleh Sari Devi lulusan terbaik dari Prodi Ilmu Komunikasi.
"Aku sebelumnya sudah kerja, tapi ngerasa ada waktu luang untuk berpendidikan lagi. Setelah tau ada UT, kuliahnya fleksible banget, gak rusak jam kerja kita. Jadi bersyukur banget tau UT ini," kata Sari.
Dalam momentum wisuda tersebut, Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat mengatakan, UT diibaratkan seperti sebuah kapal yang besar pada usianya yang sudah lebih dari 39 tahun ini.

Lebih dari 39 tahun berdiri, UT berhasil menjadi perguruan tinggi terbesar dengan jumlah mahasiswa terbanyak.
Ada lebih dari 500 ribu orang tercatat sebagai mahasiswa aktif di UT saat ini.
"Perguruan tinggi nasional, paling bantar sekitar 30-50 ribu (mahasiswa) dengan sistem yang kita jalankan secara aktif, UT memiliki jumlah mahasiswa di atas 500 ribu (orang)," kata Ojat.
Diharapkan, selanjutnya pengetahuan dan pengalaman mahasiswa selama penempuh pendidikan di UT, dapat memupuk jiwa kemandirian, atau kemampuan berdikari bagi mereka.
"Mudah-mudahan dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah mereka peroleh dapat diimplementasikan dan berkotribusi di tengah-tengah masyarakat," ungkap Ojat.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.