Perludem Minta Tak Perlu Paksakan Pilpres 2024 Diikuti Hanya Dua Poros, Ini Alasannya

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai tak perlu memaksakan agar Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua poros.

Sebab, tak ada yang salah jika Pilpres 2024 diikuti oleh lebih dari dua capres.

Termasuk jika nantinya Pilpres 2024 dibuat dalam dua putaran.

Direktur Perludem, Khaerunissa Agustyanti mengatakan, hal tersebut lantaran Undang-undang memang mengkehendakinya.

"Karena konstitusi memperbolehkan itu kalau tidak bisa memenuhi 50 plus 1 maka harus lanjut ke putaran kedua.

Jadi menurut saya bukan sesuatu yang harus dihindari (pilpres diikuti lebih dari dua capres)," kata Khaerunissa saat menjadi pembicara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).

Di sisi lain, Perludem juga mengingatkan penyelenggara pemilu untuk mempersiapkan betul jalannya Pilpres 2024, termasuk jika nantinya akan berlangsung selama dua putaran.

"Jadi seharusnya pihak penyelenggara pemilu termasuk soal anggaran harus disiapkan untuk putaran kedua karena ya konstitusi mengatakan itu ada," kata dia.

Diketahui, jelang pendaftaran capres dan cawapres ke KPU, muncul isu bahwa Pilpres 2024 hanya akan diikuti oleh dua poros.

Padahal, saat ini sudah ada tiga nama yang dideklarasikan sebagai capres oleh koalisinya masing-masing yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Sejauh ini baru Anies Baswedan selaku capres dari Koalisi Perubahan yang telah mendeklarasikan cawapresnya yakni Muhaimin Iskandar.

Sedangkan kubu Ganjar dan Prabowo masih belum mengumumkan nama cawapres mereka sehingga muncul opsi bahwa keduanya akan diduetkan di Pilpres 2024 menghadapi Anies - Muhaimin.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News