Puslabfor Telusuri Asal Api yang Bakar Anak Perwira TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma
Puslabfor Polri selidiki asal api yang membuat pemuda berinisial CHR (16) yang tewas terbakar di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri turun melakukan penyelidikan kasus pemuda berinisial CHR (16) yang tewas terbakar di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata mengatakan pelibatan Puslabfor Polri tersebut guna memastikan asal api yang melalap tubuh anak Perwira Menengah TNI AU itu.
Pasalnya sejak Minggu (24/9/2023) ditemukan hingga kini belum diketahui penyebab korban dapat terbakar di Pos Spion yang merupakan area Ring 1 atau tidak bisa dimasuki sembarang orang.
"Puslabfor masih bekerja. Hari ini mereka baru turun (melakukan penyelidikan), jadi saya minta bersabar karena ini harus dijelaskan secara scientific," kata Leonardus, Selasa (26/9/2023).
Berdasar hasil olah TKP yang dilakukan jajaran satuan reserse kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur, tidak ditemukan adanya benda pemantik api di sekitar jasad korban.
Dari olah TKP hanya ditemukan sebilah pisau, sandal berwarna biru, baju dan celana baju bekas terbakar, map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, satu buah tutup botol.
"Untuk mengungkap kami juga butuh scientific crime investigation. Tidak bisa kami secara cepat, kami butuh waktu juga karena dokter juga belum menentukan penyebab kematian," ujarnya.

Leonardus menuturkan hingga kini pihaknya sudah memeriksa delapan orang saksi, namun untuk orang tua korban belum dapat dimintai keterangan karena masih berduka.
Selain saksi-saksi, jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur juga melakukan pemeriksaan terhadap 11 unit CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mengungkap kasus.
Tapi dari hasil pemeriksaan saksi dan rekaman CCTV penyelidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur belum dapat menentukan ada atau tidaknya unsur pidana, dan kepemilikan pisau.
"Terkait pisau ini kepemilikan apakah memang sudah ada di sana atau dibawa oleh korban belum bisa kami pastikan. Karena sidik jari dan lain-lain sudah rusak karena terbakar," tuturnya.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.