Cerita Kriminal

Nasib Malang Rauf Meminta-minta Demi Sesuap Nasi, Hidupnya Berakhir Usai Disiksa Ibu Kandungnya

Nasib Muhammad Rauf (13) yang dibunuh ibu kandung, N (40) di Subang. Ia harus meminta-minta demi sesuap nasi. Hidupnya berakhir di tangan ibunya.

Kolase Foto TribunJakarta/TribunJabar
Kolase Foto Muhammad Rauf (13) dan TKP pembunuhan anak oleh ibunya di Subang. Tragis, nasib Muhammad Rauf (13) yang dibunuh ibu kandung, N (40). Ia harus meminta-minta demi sesuap nasi. Hidupnya berakhir di tangan ibunya. 

N juga mengakui saat akan dibuang ke sungai, Rauf masih dalam kondisi masih hidup

"Masih hidup saat diseret lewat belakang rumah sebelum dibawa pakai motor dan dibuang ke Sungai Bugis Anjatan," ujar N.

W (Paman Rauf), Kakek Rauf, dan Tetangga pemilik motor yang dipinjam oleh pelaku untuk membawa Rauf dibuang ke sungai di Daerah Bugis Anjatan Indramayu, langsung dijemput polisi.

Dalam olah TKP, tim Inafis Polda Jabar menemukan sejumlah bercak darah di beberapa titik di antaranya di ruang tamu, pipa paralon, tongkat kayu, kusen, besi rel kereta berukuran panjang 20cm, gergaji kayu, sebilah kayu patah dua yang diduga dipukulkan ke korban, pecahan genting, dan satu bata merah, dinding, baju perempuan berwarna ungu, serta sejumlah bercak darah halaman belakang rumah menuju kebun dan sejumlah titik lainnya yang total semuanya ada 37 titik bercak darah di TKP.

Sosok Muhammad Rauf

Jenazah Muhamad Rauf warga Subang ketika ditemukan di Sungai Bugis, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/2023).
Jenazah Muhamad Rauf warga Subang ketika ditemukan di Sungai Bugis, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/2023). (Istimewa)

Muhamad Rauf ternyata anak yang tumbuh dari keluarga yang orangtuanya bercerai.Dia lama tak tinggal bersama ayah, juga dengan ibunya. Remaja yang mestinya masih berstatus SMP ini tinggal bersama neneknya.

Warga sekitar mengenal Muhamad Rauf sebagai remaja yang kerap mencuri. Dia pernah mencuri kotak amal, mencuri makanan di warung.

Meski demikian, warga di sekitar tempat tinggal Muhamad Rauf tak pernah menaruh dendam kepada anak ini.

Mungkin karena warga memahami dengan kondisi yang dialami Muhamad Rauf.

Di balik sisi buruk perilaku Muhamad Rauf, warga juga mengakui ada sisi baiknya.

Muhamad Rauf juga dikenal suka membantu. Bahkan di kegiatan di lingkungan, dia kerap ikut bergotong royong.

Karena tak mendapatkan banyak perhatian dari keluarga, pendidikan Muhamad Rauf pun putus.

Dia tak lagi bersekolah. Kehidupannya menjadi tak menentu. Ayah dan ibunya tinggal di daerah yang berbeda, sehingga komunikasi pun jarang.

Kehidupan jalanan pun dilakoni. Muhamad Rauf selain tinggal di rumah nenek, dia juga kerap tinggal di pos ronda dan tempat umum lainnya.

Untuk makan pun Rouf meminta-minta hingga mencuri. Menurut kesaksian warga, kakeknya beperilaku mudah marah ketika masih belum terkena stroke.

Diketahui jasad Muhammar Rauf bin Dirno ditemukan di Kali Bugis Desa Bugis Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu.

Foto Muhamad Rauf sebelum ditemukan tewas di Bugis, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/2023).
Foto Muhamad Rauf sebelum ditemukan tewas di Bugis, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/2023). (@thindri)
Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved