Apa Itu Kulminasi Matahari? Fenomena yang Disebut Bikin Suhu Indonesia Makin Panas

Fenomena kuminasi matahari atau hari tanpa bayangan disebut-sebut jadi penyebab suhu di Indonesia makin panas, benarkah demikian?

Editor: Muji Lestari
bmkg.go.id
Kulminasi matahari di Indonesia tahun 2023. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebagian masyarakat Indonesia mengeluhkan suhu yang belakangan ini terasa semakin panas.

Meningkatnya suhu dan cuaca panas ini dikait-kaitkan oleh warganet dengan fenomena kulminasi.

Baru-baru ini fenomena kulminasi ini juga menjadi perbincangan warganet di media sosial Twitter.

Akun @fjr_akb menyebutkan bahwa cuaca yang terasa panas disebabkan oleh peristiwa tersebut.

Sementara itu, akun @ndrey_Jak juga mengutarakan hal yang sama. Ia mengatakan, cuaca panas ternyata dipengaruhi oleh kulminasi.

"Pantesan panas banget hari ini... ternyata titik kulminasi matahari," cuit akun tersebut.

Lantas, apa itu kulminasi dan benarkah suhu Indonesia menjadi sangat panas karena fenomena tersebut?

Apa Itu Kulminasi?

Mengutip laman brin.go.id, Peneliti Sains Antariksa BRIN, La Ode Muhammad Musafar mengungkapkan fenomena kulminasi disebut juga sebagai hari tanpa bayangan.

"Kulminasi adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri," ujar Musafar.

Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Bidang Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Himawan Widiyanto buka suara soal cuitan warganet yang mengaitkan suhu panas Indonesia dengan kulminasi.

Ia mengatakan, kulminasi adalah peristiwa ketika Matahari berada pada titik tertinggi.

ILUSTRASI CUACA PANAS
ILUSTRASI CUACA PANAS (portugalresident)

Pada saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, Matahari akan berada tepat di atas kepala.

"Oleh karena itu bayangan benda akan tegak atau menyebabkan benda tidak ada bayangannya," ujar Himawan dikutip Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Himawan menjelaskan, kulminasi terjadi di setiap kota, namun waktunya berbeda-beda.

"Untuk kulminasi ke-2, rentang waktunya antara September-Oktober," jelasnya.

Benarkah Menyebabkan Suhu Panas?

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved