Pilpres 2024

Projo dan Prabowo Cetuskan Perang, Rocky Gerung Sarankan Megawati Pecat Jokowi dan Gibran dari PDIP

Rocky Gerung menyarankan Megawati untuk segera memecat Jokowi dan Gibran dari PDIP.

Tribunnews/Jeprima
Presiden Jokowi berbincang dengan Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri usai acara peresmian Masjid At-Taufiq di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Deklarasi kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) mendukung bakal capres Prabowo Subianto dianggap mencetuskan perang antara Jokowi versus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Sebab, sikap Projo di Pilpres 2024 ini dinilai merepresentasikan sikap Jokowi.

Hal itu berarti, Jokowi telah membelot dari PDIP yang nyata telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Terlebih, Jokowi dianggap melibatkan putranya, yang juga kader PDIP pada pusaran pembelotan terhadap PDIP dan Megawati.

Gibran turut hadir pada Rakernas ke-6 Projo di Indonesia Arena, Senayan hari ini.

Wali Kota Solo itupun hadir bukan tanpa latar. Namanya tengah santer disuarakan menjadi cawapres Prabowo walaupun usianya belum mencukupi secara hukum.

Peluang Gibran untuk maju Pilpres 2024 sebagai cawapres terganjal Undang-Undang No 7 tahun 2017 pasal 169 huruf q, yang mensyaratkan usia capres maupun cawapres harus 40 tahun ke atas.

Undang-Undang tersebut tengah diuji materi di Mahkamah Konstitusi (MK), dan para hakim akan mengumumkan keputusannya pada Senin (16/10/2023).

Namun, uji materi itu dinilai banyak pihak hanya untuk memberi karpet merah terhadap Gibran untuk maju Pilpres 2024. Terlebih, Ketua MK, Anwar Usman adalah ipar Jokowi.

Foto bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Jokowi, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di HUT ke-50 PDIP, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Foto bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Jokowi, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di HUT ke-50 PDIP, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). (DPP PDIP)

Membaca konteks politik ini, Pengamat Politik, Rocky Gerung menyarankan Megawati untuk segera memecat Jokowi dan Gibran dari PDIP.

"Itu intinya tuh, saya anggap ini perang terbuka. Mega menganggap, okay kalau itu yang Anda mau, kami juga rela untuk ngerjain Jokowi, kira-kira gitu kan. Bagi Mega ini to be or not to be. Dan kira-kira batas kesabaran Megawati akan diuji hari-hari ini," kata Rocky di channel Youtube Rocky Gerung Official, diunggah pada Sabtu (14/10/2023).

"Tapi saya kira dalam pikiran publik, sebaiknya ini yang terjadi tuh, harusnya Mega langsung pecat Gibran, pecat Jokowi. Kan itu yang ditunggu publik kan."

"Supaya jelas, enggak mungkin ada ceasefire, gencatan senjata. Jadi sebaiknya Mega siapkan saja deklarasi untuk memecat Pak Jokowi dan memecat Gibran dari keanggotaan PDIP," kata Rocky lagi.

Rocky pun menilai saat ini, Jokowi tengah mempersiapkan seluruh sumber daya yang dimiliki dan kuasainya untuk melawan Megawati.

Begitupun sebaliknya, Rocky melihat para kader dan simpatisan PDIP tidak akan tinggal diam melihat "ibunya" dikhianati.

Satgas Cakra Buana PDIP menggelar apel gladi resik menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 pada Selasa (10/1/2023) besok.
Satgas Cakra Buana PDIP menggelar apel gladi resik menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 pada Selasa (10/1/2023) besok. (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Hal terbesar yang kemungkinan bisa terjadi menurut Rocky, kemarahan PDIP bisa meluap ke jalan.

"Jelas dai dalam alam bawah sadar publik Indonesia Bu Megawati dizalimi oleh Pak Jokowi, dan Megawati tahu itu. PDIP itu bukan sekedar partai yang bisa memihak pada kekuasaan, PDIP juga memihak kepaada kejujuran petani, kejujuran buruh, kejujuran tukang, yang merasa ibu kami diituin oleh orang yang dibesarkan justru oleh ibu kami."

"Ini psikologi ini akan tumbuh dan kemarahan PDIP bisa berubah kemarahan di jalan-jalan," jelas Rocky.

Rocky menilai, jika konflik ini meluas, maka pemicu sekecil apapun bisa mengakibatkan sesuatu berbahaya terjadi.

Jokowi pun dianggap tidak akan bisa mengendalikan keadaan.

Sosoknya pun sudah dianggap berubah dari merakyat menjadi oportunis.

"Kita gak bisa andalkan psikologi publik ini bisa dikendalikan Jokowi, enggak, Jokowi sudah beralih menjadi seorang oportunis, seorang pragmatis, dan wong cilik mengerti itu."

"Tokoh-tokoh kuat di PDIP yang senior-senior paham bahwa satu percikan kecil yang membahayakan bisa terjadi di republik ini. Dan wong cilik itu kalau dia marah, marah beneran, bukan marah yang sifatnya nyari negosiasi."

"Semua itu akan balik pada tagihan moral, dan Jokowi akan kalah kalau ditagih moral oleh publik Indonesia," papar Rocky.

Presiden Jokowi membuka Rakernas ke-6 Projo di Indonesia Arena, Senayan, Sabtu (14/10/2023).
Presiden Jokowi membuka Rakernas ke-6 Projo di Indonesia Arena, Senayan, Sabtu (14/10/2023).

Sebagai informasi, Projo hari ini menggelar Rakernas ke-6 di Indonesia Aren, Senayann, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).

Tokoh yang hadir pada pertemuan kelompok relawan itu adalah Jokowi, Gibran Rakabuming dan para pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju pengusung bakal capres Prabowo Subianto.

Prabowo sendiri tidak hadir pada acara tersebut.

Jokowi berpidato dan membuka rakernas. Ia tidak menyatakan sosok yang akan diusungnya di Pilpres 2024, melainkan hanya menyebutkan kriteria, sosok tegas dan pemberani.

Namun setelah acara itu, Projo dengan dipimpin ketuanya, Budi Arie Setiadi, menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.

Projo kemudian mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo.

"Kami dari Projo menyimpulkan bahwa calon yang dimaksud adalah Bapak Prabowo Subianto,” kata Budi Arie.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved