Pilpres 2024

Projo Dukung Prabowo Sesuai Kriteria Jokowi, Pengamat: Awal Perang Terbuka Sang Presiden dengan Mega

Deklarasi Projo mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden menandai perang terbuka antara Presiden Joko Widodo dengan Megawati

|
Youtube PDI Perjuangan
Presiden Jokowi dan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Rakernas ke-4 PDIP. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kelompok Sukarelawan pendukung Jokowi (Projo) mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden sesuai dengan kriteria pemimpin yang diinginkan Joko Widodo.

Projo mendeklarasikan dukungan terhadap Menteri Pertahanan RI tersebut seusai menggelar Rapat Kerja Nasional VI di Indonesia Arena, Senayan pada Sabtu (14/10/2023).

Dalam rapat kerja tersebut, Jokowi turut hadir. Namun, dia tak secara terang-terangan menyebut nama calon presiden tertentu di Pilpres 2024.

Jokowi hanya membeberkan kriteria-kriteria sosok yang ideal menjadi presiden mendatang.

Namun, Projo menyimpulkan sosok yang sesuai dengan kriteria Jokowi adalah Prabowo.

Projo kemudian mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo di halaman kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, seusai menggelar rapat kerja.

"Kami dari Projo menyimpulkan bahwa calon yang dimaksud adalah Bapak Prabowo Subianto,” kata Ketua Umum Organisasi relawan Projo, Budi Arie saat deklarasi.

Deklarasi Perang terbuka

Pengamat Politik, Rocky Gerung, menilai deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden oleh Projo menandai perang terbuka antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Sebab, tak mungkin lagi ada negoisasi politik lantaran batas waktu pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden tinggal menghitung hari.

"Enggak mungkin lagi ada negoisasi dan salah nego atau salah beri sinyal justru malah tercecer dalam pertandingan taktik untuk segera masuk di dalam kompetisi pemilu itu," ujarnya seperti dikutip Dari TikTok @blogpolitikid.

Rocky menilai kehadiran Jokowi dan Gibran ke acara Rakernas Ke-6 Projo tersebut sebagai bentuk dukungan bacapres yang berbeda dengan pilihan PDI-P.

Hal tersebut menjadi sinyal perang yang dinyalakan Jokowi terhadap Mega.

"Ya itu intinya tuh. Jadi saya anggap itu perang terbuka. Mega menganggap oke kalau itu yang anda mau kami juga rela akan ngerjain Jokowi," jelasnya.

Setelah deklarasi itu, Megawati sebaiknya segera memecat Jokowi dan Gibran dari PDI-P.

"Supaya jelas enggak mungkin ada ceasefire atau gencatan senjata. Sebaiknya Mega persiapkan aja deklarasi untuk memecat Pak Jokowi dan memecat Gibran dari keanggotaan Partai PDI-P," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved