Pilpres 2024
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo
Emrus Sihombing menganggap ketimbang Koalisi Perubahan, parpol yang tergabung dalam koalisi 03 lebih layak masuk di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Komunikolog yang juga mantan Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Emrus Sihombing menganggap ketimbang Koalisi Perubahan, parpol yang tergabung dalam koalisi 03 lebih layak masuk di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal itu disampaikannya saat menanggapi peluang PKS bakal ikut masuk di koalisi Prabowo-Gibran.
"Saya pikir belum ada kepastian PKS akan bergabung dengan Prabowo. Karena itu sebatas wacana di ruang publik, belum ada suatu pertemuan-pertemuan, pembicaran-pembicaran dari antar elit utamanya," kata Emrus, Senin (6/5/2024).
Dari internal Koalisi Indonesi Maju (KIM) sendiri, wacana bergabungnya PKS sudah mendapat penolakan dari Partai Gelora yang memang lahir karen konflik di internal PKS.
Selain itu, yang menurut Emrus cukup janggal bagi PKS jika bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran lantaran mereka selama ini membawa jargon perubahan.
Sedangkan Prabowo-Gibran adalah pihak yang membawa jargon melanjutkan dari pemerintahan saat ini.
"Masa dua tagline atau dua perjuangan politik yang berbeda disatukan, dan seolah-olah rakyat itu menjadi seolah-olah milik partai, itu tidak boleh," kata Emrus.
Menurut Emrus, sekalipus PKS bersama PKB dan NasDem yang tadinya berada di Koalisi Perubahan ingin masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran, maka seharusnya mereka meminta izin terlebih dahulu kepada pemilihnya.
Sebab, para pemilih ketiga partai itu tentunya adalah mereka yang berharap pada perubahan dan bukan barisan yang ingin melanjutkan gerbong pemerintahan saat ini.
"Jangan langsung serta-merta mereka mendukung Prabowo, sementara rakyat tidak ditanya karena rakyat memilih mereka karena perubahan."
"Jadi saya kira tidak ada alasan bagi PKB, NasDem, dan PKS, oh pemilu sudah selesai, sehingga kita bergabung membangun bangsa dan negara," paparnya.
Karenanya ketimbang parpol di Koalisi Perubahan, ia menilai lebih pantas partai pendukung Ganjar-Mahfud yang masuk di pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk PDIP.
"Paslon nomor 3 (Ganjar-Mahfud) nah itu kan koalisi, yaitu perubahan dan melanjutkan, kan begitu. Contoh, mereka ingin melakukan perubahan di bidang katakanlah food estate, misalnya, yang dipertanyakan tidak begitu berhasil. Tapi mereka melanjutkan juga apa, yaitu IKN."
"Artinya apa? Mereka pasti melanjutkan pembangunan Jokowi sebagian, sebagian lagi dirubah. Nah, artinya apa? PFI Perjuangan membawa, yaitu continuity and change, jadi melanjutkan dan perubahan," ujar Emrus.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Pengamat Prediksi Peta Politik Usai Kabinet Prabowo Terbentuk, PDIP Bernasib Seperti PKS era Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.