Viral di Media Sosial

3 Sosok Pembully Siswi SMAN 1 Stabat yang Bikin Korban Drop, Keluarga Pelaku Bukan Orang Sembarang

Peristiwa perundungan ini viral di media sosial dengan korban seorang siswi berinisial A. Korban kini drop.

|
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Instagrram
Terkuak tiga sosok pelaku pembully seorang siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Barat yang dilakukan di ruang kelasnya, Jumat (13/10/2023). Keluarga pelaku diduga bukan orang sembarangan. 

"Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya," kata W.

Terkuak tiga sosok pelaku pembully seorang siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Barat yang dilakukan di ruang kelasnya, Jumat (13/10/2023). Keluarga pelaku diduga bukan orang sembarangan.
Terkuak tiga sosok pelaku pembully seorang siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Barat yang dilakukan di ruang kelasnya, Jumat (13/10/2023). Keluarga pelaku diduga bukan orang sembarangan. (Instagrram)

Di sisi lain W mengaku menerima dengan baik kedatangan orangtua pelaku.

Namun W menegaskan masalah ini harus diselesaikan di sekolah karena perundungan terjadi di sana.

"Saya bilang kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," sambungnya..

W mengungkap kondisi anaknya yang saat ini drop akibat perundungan tersebut.

Untuk itu W berharap para pelaku dapat dikeluarkan dari sekolah agar mendapatkan efek jera.

"Saya berharap anak-anak itu (pelaku) dikeluarkan dari sekolah,"

"Jangan dibiarkan nanti bisa jadi penyakit dan memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama," jelas W.

Setelah video perundungan viral, salah satu pelaku FDM sempat melakukan klaridikasi.

W mengaku mengetahui klarifikasi tersebut.

Namun pelaku membuat klarifikasi tersebut tidak dilakukan di hadapan para orangtua, baik itu korban maupun pelaku.

"Tidak bisa seperti itu. Saya tidak ada di situ, intinya tidak terima anak saya diginiin," ujar W.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengakui, adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi bully itu.

"Masih dalam proses penyelesaian, besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved