Viral di Media Sosial

Diduga Anak Polisi, Siswa SMA Berani Bully Temannya Hingga Sentuh Area Sensitif, Ngaku Cuma Bercanda

Diduga anak polisi dan keponakan Anggota DPRD, siswa SMA di Langkat berani bully teman sekolahnya, ngakunya cuma bercanda

|
Instagrram
Terkuak sosok pelaku pembully seorang siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang dilakukan di ruang kelasnya, Jumat (13/10/2023). Keluarga pelaku diduga bukan orang sembarangan. 

"Kami bermaksud mengklarifikasi atas beredarnya video yang beredar di media sosial, video tersebut merupakan candaan saja dan tidak bermaksud membully teman saya," kata salah satu pelaku dalam video itu.

Pelaku menyampaikan permohonan maaf, baik kepada korban ataupun pihak sekolah.

Pun demikian, mereka berjanji tak akan mengulangi kesalahan tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, orang tua korban berinisial W menyebut bahwa video klarifikasi itu hanya dilakukan sepihak saja.

Pasalnya kata W, pasca video perundungan anaknya viral aksi klarifikasi itu tidak dilakukan di hadapan para orangtua yang bersangkutan.

Baik itu orangtua korban maupun orangtua pelaku perundungan.

Malah, permohonan maaf disampaikan oleh pihak sekolah dan juga orangtua pelaku dengan menyambangi rumah korban secara terpisah.

Padahal, peristiwa ini terjadi di lingkungan sekolah.

Alih-alih memanggil seluruh orangtua murid yang terlibat untuk mediasi, pihak sekolah justru mendatangi rumah korban setelah video perundungan itu viral pada Sabtu (14/10/2023).

W bercerita, awalnya mengetahui sang anak menjadi korban perundungan dari teman anaknya.

Keesokan harinya pada Sabtu pagi, pihak sekolah baru mendatangi rumah mereka untuk menjelaskan peristiwa tersebut.

"Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," kata W selaku orangtua korban, Minggu (15/10/2023).

Sedangkan orangtua pelaku, kata W baru datang ke rumahnya untuk meminta maaf pada Sabtu malamnya.

Meski menerima kedatangan orangtua pelaku dengan baik, W mengatakan agar masalah ini baiknya diselesaikan di sekolah mengingat lokasi kejadiannya adalah di ruang kelas.

Ia pun berharap agar tiga pelaku yang merundung anaknya mendapat sanksi tegas dari pihak sekolah tidak hanya sekedar permintaan maaf di rumah saja.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved