Miss Universe Indonesia Dilaporkan
Polisi Bidik Tersangka Lain di Kasus Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia 2023
Hengki menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi dan ahli terkait kasus pelecehan ini. Beberapa di antaranya adalah ahli psikologi dan ahli
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polda Metro Jaya membidik tersangka baru dalam kasus pelecehan seksual terhadap finalis Miss Universe Indonesia 2023.
Saat ini polisi telah menetapkan satu orang tersangka dalam kasus ini yaitu COO Miss Universe Indonesia 2023, Andaria Sarah Dewia alias Sarah Hendrapraja.
Sejumlah finalis sebelumnya diminta tampil tanpa busana saat menjalani sesi body checking di ballroom salah satu hotel di Jakarta.
"Kami sedang kembangkan lagi. Ini penyidikan belum selesai. Kami kembangkan tersangka berikutnya apakah turut serta atau seperti apa," Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Rabu (18/10/2023).
Hengki menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi dan ahli terkait kasus pelecehan ini. Beberapa di antaranya adalah ahli psikologi dan ahli hukum pidana.
"Ini berkesinambungan, akan kami terus kembangkan ke tersangka-tersangka berikutnya," ujar dia.
Adapun tersangka Sarah telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya sejak pekan lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, salah satu alasan penyidik menahan Sarah yaitu agar tersangka tidak kabur ke luar negeri.
Terlebih, ia menyebut Sarah cukup lama tinggal di China.
"Alasan dilakukan penahanan, mencegah tersangka keluar negeri," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (13/10/2023).
Alasan lainnya, jelas Trunoyudo, agar polisi bisa lebih mudah mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan ini.
"Untuk memudahkan penyidikan," ujar dia.
Sebelumnya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, tersangka Sarah terlibat secara langsung dalam kasus pelecehan ini dengan menyuruh para finalis untuk membuka baju.
Selain itu, Sarah disebut sebagai orang yang memotret finalis Miss Universe Indonesia 2023 dalam kondisi setengah telanjang.
"Fakta yang kita peroleh di sana, dia secara langsung melakukan tindakan berupa memerintahkan membuka baju kemudian pada hal-hal yang tidak diterima oleh korban," ungkap Hengki, Kamis (5/10/2023).
"Memfoto juga. Kita sudah peroleh apa yang diperiksa, catatan sudah ada," tambahnya.
Sementara, kuasa hukum korban, Mellisa Anggraini mengatakan, terdapat 30 finalis yang menjalani sesi body checking.
"Karena kan lumayan panjang pada proses dilakukan body checking, itu 30 orang loh. Itu bukan hal yang sifatnya parsial. Kalau oknum, paling cuma tiga, empat orang dilakukan. Tetapi ini dilakukan keseluruhan, masif," kata Mellisa kepada wartawan, Rabu (9/8/2023).
Oleh karena itu, Mellisa yang mewakili para korban meminta pertanggung jawaban dari pihak penyelenggara Miss Universe Indonesia 2023.
"Makanya kami tadi sudah sampaikan lebih jauh, apakah di dalam SOP di dalam perusahaan itu selama proses perhelatan Miss Universe sudah dilakukan benar atau belum. Mereka kompeten nggak? Benar nggak sudah punya lisensi dan lain lain? Itu kan hal-hal yang patut dipertanyakan," ujar dia.
Di sisi lain, ia mengatakan foto-foto tanpa busana finalis Miss Universe Indonesia 2023 dipotret menggunakan handphone (HP).
Menurut dia tidak ada fotografer dalam sesi body checking tersebut.
"Tidak ada fotografer di sana, diambilnya pakai handphone," kata Mellisa.
Mellisa mengungkapkan, orang yang memotret para finalis dalam kondisi tanpa busana yaitu pelaksana CEO Miss Universe Indonesia.
"Diambilnya pakai handphone oleh pelaksana CEO Miss Universe Indonesia. Dia yang menyuruh, dia yang memotret, dia yang memeriksa gitu ya," ujarnya.
Hingga kini Mellisa masih mempertanyakan motif panitia mengadakan sesi body checking dengan menyuruh finalis tampil tanpa busana.
"Kan ada yang cuma pakai underwear di bawah gitu, bahkan untuk sekedar pake nipple pad aja gaboleh. Apa sih sebenernya motifnya? Sementara mereka juga sudah paham di Indonesia ini, di dalam perjanjian harus sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku di Indonesia," ucap Mellisa.
Peristiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi pada 1 Agustus 2023 atau dua hari sebelum acara grand final Miss Universe Indonesia.
Mellisa mengatakan sesi body checking tersebut dilakukan secara sembrono dan telah melanggar hak privasi para finalis.
"Ternyata ada body checking yang dilakukan secara sembrono ya, melanggar hak-hak pribadi, privat, dilakukan di sebuah ballroom," kata Mellisa saat dikonfirmasi, Selasa (8/8/2023).
Di beberapa sudut ballroom itu, sambung Mellisa, terdapat CCTV yang dapat merekam kejadian saat para finalis difoto tanpa busana.
Rekaman CCTV itu pun dikhawatirkan tersebar luas.
"Di mana ballroom yang kita ketahui ada CCTV dari segala sudut," ujar dia.

Berdasarkan pengakuan beberapa finalis, Mellisa menyebut ballroom dalam kondisi terbuka dan hanya disekat menggunakan peralatan seadanya.
Orang-orang baik pria maupun wanita yang berada di luar ballroom pun dapat melihat para finalis ketika sesi body checking.
"Teman-teman sampaikan ke saya, ketika dilakukan itu tidak hanya mereka sendiri. Kadang ada yang digabung dengan kontestan yang lain, kadang pada waktu mereka dilakukan pemeriksaan, lalu lalang orang di luar masih kelihatan. Orang di dalam juga bisa keluar masuk semaunya," tutur Mellisa.
"Dan hanya disekat seada-adanya, disekat dengan banner, disekat dengan gantungan baju," tambahnya.
Menurut Mellisa, beberapa kontestan sebenarnya sempat bertanya-tanya tujuan dari body checking yang mengharuskan mereka tampil tanpa busana.
Hanya saja, para korban tidak dapat berbuat apa-apa karena takut mempengaruhi nilai mereka di ajang Miss Universe Indonesia.
Selain itu, tim penilai berdalih bahwa para finalis bakal mendapatkan pengalaman yang lebih parah ketika mengikuti ajang internasional.
"Seolah-olah ini adalah hal yang harus dilakukan, karena ada bahasa, 'di internasional kalian akan lebih parah lagi, kalian akan ditelanjangi di depan banyak orang'. Sehingga hal-hal ini ada relasi kuasa di antara panitia yang melaksanakan dengan para kontestan," ungkap Mellisa.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.