Viral di Media Sosial

Kisah Bocah Pedagang Roti di Jalan Sudirman, Rela Pontang-Panting Pulang Sekolah Demi Tujuan Mulia

Muhammad bocah 14 tahun setiap hari harus jualan roti pulang sekolah demi membantu ibunya mencari uang. Ternyata ada maksud mulia di balik ketulusanny

|
Akun Tiktok @hyenabags.id
Muhammad, remaja usia 14 tahun rela pontang-panting jualan roti pulang sekolah, ternyata punya maksud mulia. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bagi kebanyakan anak, usia remaja hampir selalu dihabiskan dengan kegiatan bermain bersama teman seusianya.

Tapi hal ini nampaknya tidak bagi bocah 14 tahun yang satu ini.

Bocah laki-laki itu setiap harinya harus jualan roti di Kawasan Jalan Sudirman selepas waktu sekolah.

Setiap hari, ia pontang-panting sekolah dan berdagang demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Meski usianya masih belia, ia rela pulang malam setiap hari asalkan bisa membawa uang.

Belum lama ini, seorang konten kreator turut membagikan momen saat remaja ini sedang menjajakan roti dagangannya.

Awalnya, konten kreator itu melihat seorang remaja laki-laki yang masih menggunakan seragam sekolah dengan jaket berwarna abu-abu begitu sibuk menenteng kursi dan kotak berisi makanan di Terowongan Kendal, Sudirman, Jakarta Pusat.

Ketika ditemui, remaja tersebut ternyata hendak menjajakan roti dagangannya kepada orang-orang yang lewat.

Sontak konten kreator tersebut bertanya, apakah ia mulai berdagang dari sekolah atau hanya di lokasi itu saja.

"Kalau misalnya Kamu sekolah, bawa dagangan itu ke sekolah juga?," tanya konten kreator tersebut dalam video yang diunggah di akun Tiktok @hyenabags.id.

"Engga, nunggu Ibu ke sekolah. Ntar Ibu datang ke sekolah ngasih ginian (dagangan), saya langsung jualan," jawab remaja tersebut.

 

Diketahui, remaja itu ialah bernama Muhammad

Penelusuran TribunJakarta.com, ia kini baru duduk di bangku kelas dua SMP dan tinggal di kawasan Kramat Sentiong Jakarta Pusat.

Ada maksud mulia di balik perjuangan Muhammad dalam mencari uang selepas pulang sekolah.

Ia bercerita, dirinya sudah mulai berjualan sejak masih sekolah dasar.

Ketika itu, ia hanya menjual es mambo untuk menambah uang tabungan.

"Saya sempat berenti (jualan) pas kelas tujuh, tetapi jualan lagi kelas delapan ini," kata Muhammad pada TribunJakarta.com, Selasa (24/1"0/2023).

Saat duduk di bangku SMP, Muhammad mulai menjajakan roti buatan ibunya.

Karena desakan ekonomi, ia rela membantu sang ibu mencari uang untuk keperluan sehari-hari.

Ketika ibunya sibuk membuat roti, Muhammad menyibukan diri dengan kegiatan sekolah.

 

Selepas itu, ibunya akan datang ke sekolah Muhammad membawa roti buatannya, untuk kemudian dibawa oleh remaja tersebut untuk berjualan.

Kata Muhammad, hal itu ia lakukan dengan setulus hati tanpa paksaan dari orangtuanya.

Terlebih, ia merupakan seorang anak tunggal.

"Saya gak tega kalo ngeliat Umi kerja (jualan), nanti sampai Umi dapet kerjaan yang lumayan, baru deh. Tapi saya pun tetep mau jualan bantuin Umi," ungkap dia.

Sebagai anak laki-laki, Muhammad nyatanya tidak tega melihat perjuangan ibunya yang begitu keras.

Kata Muhammad, biasanya ia berjualan roti di kawasan Sudirman sepulang sekolah hingga kisaran azan magrib.

Tetapi beberapa waktu lalu, ia bahkan juga sempat mengamen.

Muhammad mengamen setelah berjualan roti dan rela pulang ke rumah hingga larut malam.

"Tapi kata Umi gak usah ngamen lah, sedapetnya aja gak apa-apa," ungkapnya bercerita.

Bagi Muhammad, sekadar bisa membantu dan meringankan beban Ibunda itu sudah cukup membahagiakan.

Muhammad ternyata punya maksud mulia dalam membantu sang Ibu untuk menjalani kerasnya kehidupan.

Selain sekadar meringankan beban ibunya, Muhammad juga ingin menjadi seorang Hafiz Quran serta mengajak ibunya pergi umrah dan haji.

Dengan ketulusannya itu, ia berharap bisa lebih dimudahkan oleh Allah dalam mencapai cita-citanya.

Muhammad biasa berjualan di sekitar Terowongan Kendal, samping Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat.

Roti yang ia jual ada beragam jenisnya. Harganya mulai Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribuan.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved