WN Korea Habisi Petugas Imigrasi
Petugas Imigrasi Jatuh dari Lantai 19 Apartemen di Tangerang, Sekuriti dan Keluarga Korban Diperiksa
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap warga negara (WN) Korea Selatan berinisial KH yang diduga sebagai pelaku pelempar korban dari lantai 19 aparte
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Petugas sekuriti lalu mengetuk kamar apartemen pelaku yang diduga sebagai tempat kejadian perkara (TKP) awal.
Petugas membuka paksa pintu kamar lantaran pelaku mengurung diri di unit kamarnya yang jadi lokasi kejadian.
Pelaku bahkan mengancam petugas sekuriti dan pengelola apartemen menggunakan senjata tajam (sajam) dan air panas.
"Air panas di (tangan) sebelah kanan, sebelah kiri senjata tajam. Sehingga ini merupakan perbuatan pidana juga tentunya," ungkap Hengki.
Ia menyebut kedatangan polisi juga tak ditanggapi oleh pelaku. Pelaku meminta polisi mendatangkan staf Kedutaan Besar (Kedubes) Korea Selatan.
"Setelah kita mendapatkan informasi, kita berkoordinasi dengan Kedutaan Korsel. Kita mendatangkan tim negoisasi ataupun negosiator di sini," ucap dia.
Bahkan, Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya juga dikerahkan untuk mengantisipasi pelaku membawa benda berbahaya lainnya.
"Dan juga kita memperhitungkan kemungkinan terburuk, kami mengundang juga tim tindak dari Gegana Brimob karena tidak kelihatan senjata tajam, kami pada saat itu menganggap bahwa mungkin ada senjata lagi di dalam," kata Hengki.
Lewat upaya persuasif, WN Korea itu akhirnya mau menyerahkan diri pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
"Oleh karenanya kurang lebih pukul 08.00 pagi, sesuai dengan SOP kita mencoba dengan persuasif, negoisasi didampingi oleh kedutaan, yang bersangkutan akhirnya menyerahkan diri," tutur Hengki.
Ungkap Motif, Latar Belakang dan Hubungan Pelaku-Korban Ditelusuri
Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya masih mendalami rangkaian peristiwa sebelum korban tewas terjatuh, untuk mengungkap motif tewasnya korban.
"Ini masih kita dalami yang saya sebut rangkaian perbuatan sebelum masuk ke dalam kamar, apa yang terjadi, kita lagi dalami juga," kata Hengki kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023).
Dari rekaman CCTV menunjukkan KH dan TFF masuk ke kamar apartemen yang sama sebelum korban terjatuh.
"Jadi, ini memang terjadi antara dua orang. Tapi CCTV kita ada bahwa dua orang ini masuk ke dalam kamar apartemen yang sama," kata Hengki kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023).
Selain itu, dari pemeriksaan awal, ditemukan luka pada jenazah korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.