Siswa Korban Bully Kehilangan Kaki

Jawaban Nyelekit Guru Siswa Korban Bully Sampai Kaki Diamputasi, Ibu Korban Nangis: Tak Ada Empati!

Diana mengaku sakit hati dengan respon enteng yang diberikan guru tersebut padahal anaknya berinisial FAA (12) sampai menderita kanker tulang.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Kolase TribunJakarta
Ibunda siswa Sd yang dibully sampai kakinya diamputasi, Diana Novita Sari menangis menceritakan respon guru sang anak. 

"Itu guru yang bicara begitu?" tanya host tak percaya.

"Iya," kata Diana.

Terungkap siswa SD yang dibully teman sampai menderita kanker tulang dan kakinya diamputasi merupakan anak yang berprestasi sang ibu nangis cerita soal anaknya.
Terungkap siswa SD yang dibully teman sampai menderita kanker tulang dan kakinya diamputasi merupakan anak yang berprestasi sang ibu nangis cerita soal anaknya. (YouTuve tvOneNews)

Tak hanya itu Diana juga mengingat balasan chat WA dari guru tersebut saat ia menceritakan kondisi putranya

Diana mengaku pernah mengirimkan WA kepada guru tersebut mengabarkan kondisi FAA yang sudah amputasi kaki.

Namun jawaban dari sang guru bikin Diana sakit hati lantaran dinilai minim empati.

"Hanya dijawab 'Walaikumsalam, iya bu' titik udah begitu, tidak ada empatinya!" tangis Diana.

Diana harus membujuk anaknya supaya cerita

FAA memendam peristiwa bully yang dialaminya kepada sang ibu.

Sampai suatu pagi beberapa hari setelah kejadian, FAA tidak bisa lagi menyembunyikan rasa sakit di kakinya.

Diana pun bingung dan bertanya apa yang terjadi dengan kaki sang putra.

Ketika itu, FAA terlihat seperti orang yang ketakutan.
Diana diminta agar tidak marah ketika mengetahui penyebab kaki anaknya sakit.

"Saya bangunkan untuk sekolah ribut kakinya sakit nah jadi saya bicaralah tadinya dia gak mau ngomong, dia bilang 'Mamah janji dulu ya jangan marah, Mamah janji ya' seperti kaya orang ketakutan aja," terang dia.

Saat itulah baru FAA bercerita asal mula kakinya sakit.
FAA mengaku peristiwa bully itu terjadi di kantin saat ia hendak jajan bersama lima orang temannya.

Di perjalanan menuju kantin, satu orang menyelengkat kakinya hingga terjatuh. Bocah berusia 12 tahun itu langsung jatuh tersungkur.

Bukannya ditolong, teman-temannya hanya menertawakan sambil mengolok-olok.

"Ketika jatuh mulai dibully, temannya bilang 'jangan nangis' apa 'gausah ngadu sama Mamah' 'enggak usah 'ngadu sama guru' gitu, lalu ditinggalkanlah sendiri oleh 5 temannya," ucap Diana.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved