Siswa Korban Bully Kehilangan Kaki

Jawaban Nyelekit Guru Siswa Korban Bully Sampai Kaki Diamputasi, Ibu Korban Nangis: Tak Ada Empati!

Diana mengaku sakit hati dengan respon enteng yang diberikan guru tersebut padahal anaknya berinisial FAA (12) sampai menderita kanker tulang.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Kolase TribunJakarta
Ibunda siswa Sd yang dibully sampai kakinya diamputasi, Diana Novita Sari menangis menceritakan respon guru sang anak. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ibunda siswa Sd yang dibully sampai kakinya diamputasi, Diana Novita Sari menangis menceritakan respon guru sang anak.

Diana mengaku sakit hati dengan respon enteng yang diberikan guru tersebut padahal anaknya berinisial FAA (12) sampai menderita kanker tulang.

Bahkan FAA kini kehilangan satu kakinya karena tindakan teman-temannya di kantin Februari 2023 lalu.

Diketahui FAA merupakan korban bully yang terjadi di SDN Jatimulya 09, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Saat ini FAA sudah duduk di bangku kelas 7 SMP Negeri 4 Tambun Selatan.

Peristiwa bully berujung amputasi kaki itu dialami FAA ketika dirinya masih duduk di bangku kelas 6 SD.

Diana kini sedang mencari keadilan atas apa yang dialami anaknya.

Namun Diana sakit hati dengan respon yang diungkap guru FAA bak menganggap enteng persoalan anaknya.

Hal itu diceritakan FAA ketika menjadi narasumber di tayangan TvOneNews dikutip TribunJakarta.com, Kamis (2/11/2023).

Sambil menangis, Diana mengaku sedih mendengar respon guru yang menganggap peristiwa anaknya bukanlah bully, tapi candaan anak-anak semata.

Statment guru tersebut sempat didengarkan Diana dari orang lain.

"Banyak orang cerita seorang guru memberikan statment bahwa kejadian ini terjadi di jam sekolah, jadi bukan tanggung jawab sekolah,"

Air mata Diana semakin deras saat mengingat guru tersebut mengatakan bahwa dirinya terlalu berlebihan.

Guru itu juga menyebut saat itu teman-teman FAA hanya bercanda selayaknya siswa lain.

"Katanya ini cuma diselengkat aja, ibunya aja yang berlebihan," tutur Diana.

"Itu guru yang bicara begitu?" tanya host tak percaya.

"Iya," kata Diana.

Terungkap siswa SD yang dibully teman sampai menderita kanker tulang dan kakinya diamputasi merupakan anak yang berprestasi sang ibu nangis cerita soal anaknya.
Terungkap siswa SD yang dibully teman sampai menderita kanker tulang dan kakinya diamputasi merupakan anak yang berprestasi sang ibu nangis cerita soal anaknya. (YouTuve tvOneNews)

Tak hanya itu Diana juga mengingat balasan chat WA dari guru tersebut saat ia menceritakan kondisi putranya

Diana mengaku pernah mengirimkan WA kepada guru tersebut mengabarkan kondisi FAA yang sudah amputasi kaki.

Namun jawaban dari sang guru bikin Diana sakit hati lantaran dinilai minim empati.

"Hanya dijawab 'Walaikumsalam, iya bu' titik udah begitu, tidak ada empatinya!" tangis Diana.

Diana harus membujuk anaknya supaya cerita

FAA memendam peristiwa bully yang dialaminya kepada sang ibu.

Sampai suatu pagi beberapa hari setelah kejadian, FAA tidak bisa lagi menyembunyikan rasa sakit di kakinya.

Diana pun bingung dan bertanya apa yang terjadi dengan kaki sang putra.

Ketika itu, FAA terlihat seperti orang yang ketakutan.
Diana diminta agar tidak marah ketika mengetahui penyebab kaki anaknya sakit.

"Saya bangunkan untuk sekolah ribut kakinya sakit nah jadi saya bicaralah tadinya dia gak mau ngomong, dia bilang 'Mamah janji dulu ya jangan marah, Mamah janji ya' seperti kaya orang ketakutan aja," terang dia.

Saat itulah baru FAA bercerita asal mula kakinya sakit.
FAA mengaku peristiwa bully itu terjadi di kantin saat ia hendak jajan bersama lima orang temannya.

Di perjalanan menuju kantin, satu orang menyelengkat kakinya hingga terjatuh. Bocah berusia 12 tahun itu langsung jatuh tersungkur.

Bukannya ditolong, teman-temannya hanya menertawakan sambil mengolok-olok.

"Ketika jatuh mulai dibully, temannya bilang 'jangan nangis' apa 'gausah ngadu sama Mamah' 'enggak usah 'ngadu sama guru' gitu, lalu ditinggalkanlah sendiri oleh 5 temannya," ucap Diana.

Ketika itu, FAA sempat merasa nyeri. Saat ditinggal oleh teman-temannya, FAA jalan merangkak sambil menahan sakit untuk mencari es batu.

Es batu tersebut ia gunakan untuk meredakan nyeri yang dirasakan.

Rupanya FAA tak menceritakan peristitwa ini kepada sang ibunda karena mendengarkan kata-kata pelaku yang mengatakan jangan bilang guru dan orangtua.

Namun seiring jalannya waktu, luka akibat benturan saat FAA terjatuh rupanya bertambah parah.

Hal ini membuat FAA tak bisa berjalan normal hingga akhirnya divonis kanker tulang dan berujung amputasi.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved