Cerita Kriminal
Sempat Ngaku Lapar, Mertua di Pasuruan Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan Ternyata Karena Gagal Memperkosa
Khoiri (53) sempat mengaku alasannya membunuh menantunya Fitria Almuniroh Hafidloh (23) karena sedang merasa lapar. Ternyata bukan!
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria berbadan gempal bernama Khoiri (53) sempat mengaku alasannya membunuh menantunya Fitria Almuniroh Hafidloh (23) karena sedang merasa lapar.
"Alasannya lapar. Tetapi pengakuan anaknya, terduga pelaku ini tiap malam suka marah-marah," kata Kapolsek Purwodadi, AKP Pujiyanto.
Khoiri disebut bakal berubah menjadi tempramental ketika sedang kelaparan.
Namun menurut keterangan Sueb, suami Fitria tidak masuk akal jika ayahnya kelaparan.
Pasalnya Fitria adalah menantu yang perhatian, dan selalu menyediakan makanan untuk Khoiri.
"Keterangan Sueb, istrinya itu gati (peduli) kepada terduga pelaku. Selalu dibuatkan makanan, nggak pernah sampai kelaparan," ujar Kapolsek.
Lalu setelah ditahan dan diamankan oleh Mapolres Pasuruan, baru terkuak motif sebenarnya Khoiri tega membunuh Fitria yang sedang hamil 7 bulan.

Khoiri dihadirkan di konferensi pers dengan tangan diborgol dan mengenakan baju tahanan.
Ternyata Khori membunuh Fitria kareba gagal memperkosa korban.
Mulanya, Khoiri yang sudah menduda ditinggal meninggal istrinya ini tergoda dengan menantunya yang sedang tidur-tiduran di kamar, di rumah mereka, di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (31/10/2023).
Peristiwa itu terjadi pada pukul 16:00 WIB setelah Fitria selesai mandi.
Khoiri menghampiri menantunya dan mencoba memperkosanya, tetapi gagal karena korban berteriak.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Pasuruan, Kompol Hari Aziz mengatakan Fitria berteriak minta tolong hingga membuat Khoiri kesal.
"Korban menolak dan berteriak. Akibat panik, pelaku mengambil pisau lalu menindih korban dan mulai melukai lehernya," kata Hari.
Sueb yang baru pulang curiga lantaran pintu rumahnya terkunci dari dalam.

Akhirnya Sueb mengintip lewat jendela dan melihat ayah kandungnya itu duduk di ruang tamu.
"Suami korban curiga langsung mendobrak pintu rumah. Pelaku lari kabur dari rumah menuju rumah tetangganya untuk mengamankan diri,"
"Pelaku bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam," kata Hari.
Sueb terkejut menemukan istrinya telah bersimbah darah.
Ia pun berteriak minta tolong hingga mengundang perhatian tetangga sekitarnya.
"Korban kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Purwodadi oleh warga. Namun nyawa korban tidak tertolong saat dalam perjalanan," ujar Hari lagi.
Setelah itu polisi langsung bergerak mendatangi tempat persembunyian pelaku lalu mengamankannya.
Saat dihadirkan di depan publik, Khoiri sempat mengurai pengakuannya.
Ia tak menampik sempat tergoda dengan menantunya setelah mandi.
Khoiri pun mengaku menyesal, padahal ingin sekali punya cucu.
"Ya menyesal, pengen lihat cucu," kata Khoiri di hadapan media.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.