Cerita Kriminal

Pengakuan Mertua yang Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Dibutakan Nafsu Tak Pikirkan Nasib Calon Cucu

Khoiri (53) mertua yang tega hendak memperkosa dan membunuh menantunya sendiri Fitria Almuniroh Hafidloh (23) akhirnya buka suara.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Instagram/Dok.Humas Polres Pasuruan
Khoiri (53) mertua yang tega hendak memperkosa dan membunuh menantunya sendiri Fitria Almuniroh Hafidloh (23) akhirnya buka suara. Mengaku tak pikirkan nasib cucunya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Khoiri (53) mertua yang tega hendak memperkosa dan membunuh menantunya sendiri Fitria Almuniroh Hafidloh (23) akhirnya buka suara.

Hal tersebut terjadi saat Khoiri dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Pasuruan, Kamis (2/11/2023).

Memakai baju tahanan dengan tangan diborgol, Khoiri mengaku tak bisa menahan nafsunya saat melihat menantunya yang tengah hamil 7 bulan.

"Hasrat itu pak tidak bisa menahan," kata Khoiri.

Lalu apakah Khoiri tidak memikirkan nasib calon cucunya yang ada di kandungan Fitria.

Mertua bejat tersebut mengaku dirinya sudah dibutakan oleh nafsu.

"Enggak tahu, hanya ingin itu tok (memperkosa)," ucap Khoiri.

"Engga mikir gitu (nasib cucunya)," imbuhnya.

Saat Khoiri dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Pasuruan, Kamis (2/11/2023), mertua yang membunuh menantunya sendiri bernama Fitria Almuniroh Hafidloh (23), nekat berbohong di depan polisi.
Saat Khoiri dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Pasuruan, Kamis (2/11/2023), mertua yang membunuh menantunya sendiri bernama Fitria Almuniroh Hafidloh (23), nekat berbohong di depan polisi. (Kompas TV)

Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz mengatakan, Khoiri memcoba memperkosa Fitria ketika putranya, Sueb alias suami korban sedang interview kerja.

"Di rumah hanya ada korban dan tersangka," kata Hari.

Khoiri seketika tergoda menantunya yang baru saja mandi.

Saat itu Khoiri melihat menantunya sedang tiduran di kamar setelah mandi.

"Dari situlah tersangka tidak bisa menahan nafsunya melihat tubuh menantunya. Tersangka mendatangi korban di kamarnya," kata Hari.

Di dalam kamar, Khoiri berusaha melakukan pemerkosaan kepada sang menantu.

Namun upaya Khoiri gagal, Fitria memberontak kemudian berteriak meminta pertolongan.

"Bahkan korban sempat berteriak setelah aksi percobaan pelecehan itu," kata Hari lagi.

Hari kemudian mengungkap soal Khoiri yang ternyata sering pergi ke tempat prostitusi untuk menyewa PSK.

“Pelaku ini sering ke tempat prostitusi untuk menyewa PSK. Ini juga masih dalam pengembangan lebih lanjut. Penyidik akan dalami lebih lanjut,” tutupnya.

Di sisi lain Hari menjelaskan detik-detik ketika jasad Fitria ditemukan Sueb.

Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz membeberkan kronologi pembunuhan menantu oleh mertuanya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz membeberkan kronologi pembunuhan menantu oleh mertuanya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. (YouTube TV One)

Sueb yang baru pulang curiga lantaran pintu rumahnya terkunci dari dalam.

Akhirnya Sueb mengintip lewat jendela dan melihat ayah kandungnya itu duduk di ruang tamu.

"Suami korban curiga langsung mendobrak pintu rumah. Pelaku lari kabur dari rumah menuju rumah tetangganya untuk mengamankan diri,"

"Pelaku bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam," kata Hari.

Sueb terkejut menemukan istrinya telah bersimbah darah.

Ia pun berteriak minta tolong hingga mengundang perhatian tetangga sekitarnya.

"Korban kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Purwodadi oleh warga. Namun nyawa korban tidak tertolong saat dalam perjalanan," ujar Hari lagi.

Setelah itu polisi langsung bergerak mendatangi tempat persembunyian pelaku lalu mengamankannya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved