Setelah Kasus Bekasi, Bocah SD di Pekalongan Dibanting 3 Kali oleh Temannya, Kepala Bercucuran Darah
Usai kasus Bekasi, kini dugaan bullying kembali terjadi. Siswa SD di pekalongan diduga dibanting 3 kali oleh yemannya hingga kepala bercucuran darah.
Akan tetapi, pihak sekolah hanya menjawab bahwa semua sudah diselesaikan secara baik-baik.
Selain itu kata pihak sekolah, anak tersebut juga sudah kembali bermain.
Korban diketahui bersekolah di SDN 3 Sragi.
Peristiwa ini pun dibenarkan oleh kepolisian setempat.
Dihubungi oleh TribunJateng, Kasi Humas Polres Pekalongan Ipda Suwarti mengatakan pihaknya sudah mendatangi keluarga korban.
Hal tersebut untuk menindaklanjuti peristiwa yang viral di medi sosial tersebut.
"Setelah ada postingan di medsos dari polsek langsung bergerak mendatangi korban," ungkap dia, Jumat (3/11/2023).
Ia pun menyebut, hari ini kepolisian juga mendatangi lokasi kejadian atau tempat korban bersekolah.
Dugaan bullying di Bekasi hingga siswa 12 tahun diamputasi
Sebelumnya diberitakan, FAA salah satu siswa di Bekasi berusia 12 tahun diamputasi kakinya karena sakit yang ia derita.
Ia harus kehilangan salah satu kakinya usai divonis menderita penyakit kanker tulang.
Diduga, sakit yang dialami oleh FAA dipicu karena benturan keras yang terjadi karena dibully teman sekolahnya waktu duduk di bangku sekolah dasar.
Hal ini diungkapkan oleh ibunya, bernama Diana.
Diana bercerita, peristiwa bermula saat anaknya masih duduk di bangku kelas 6 SD beberapa waktu lalu.

Ketika itu, FAA sedang menuju ke kantin bersama beberapa orang temannya untuk jajan.
Tetapi saat perjalanan, ia diselengkat oleh salah satu temannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.