Setelah Kasus Bekasi, Bocah SD di Pekalongan Dibanting 3 Kali oleh Temannya, Kepala Bercucuran Darah
Usai kasus Bekasi, kini dugaan bullying kembali terjadi. Siswa SD di pekalongan diduga dibanting 3 kali oleh yemannya hingga kepala bercucuran darah.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Dugaan kasus bullying di lingkungan sekolah kembali terjadi.
Masih teringat jelas peristiwa dugaan bullying yang dialami oleh salah satu siswa usia 12 tahun di Bekasi, Jawa Barat.
FAA yang diduga merupakan korban bullying kini harus diamputasi kakinya karena sakit yang diderita.
Ia didiagnosa menderita kanker tulang sehingga harus kehilangan salah satu kakinya.
Belum tuntas polisi melakukan penyidikan atas kasus tersebut, kini dugaan perundungan alias bullying malah terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah.
Seorang siswa kelas 6 SD di Sragi Pekalongan, diduga dibanting oleh teman sekolahnya sampai tiga kali hingga membuat kepalanya bercucuran darah.
Ibu korban bercerita, peristiwa bermula saat anak-anak sedang bermain di jam kosong pelajaran, pada Senin (30/10/2023).
Awal mulanya, beberapa siswa tengah bermain berantem-beranteman.
Akan tetapi, salah satu siswa yang diketahui mengikuti karate sejak lama justru malah bermain dengan cara yang tidak wajar.
Ia membanting korban yang merupakan temannya itu ke lantai, lebih dari satu kali.
Pada bantingan kedua, kepala korban bahkan sempat terkena bangku.
Namun bukannya berhenti, ia kembali membanting temannya itu untuk yang ketiga kalinya.
Ketika itu, siswa tersebut juga menjedoti kepala korban ke lantai hingga akhirnya mengeluarkan darah.
Peristiwa ini diunggah oleh akun instagram @pekalonganinfo.
Dilansir TribunTrends, peristiwa ini sebenarnya sudah dikonfirmasi oleh ibu korban kepada pihak sekolah.
Akan tetapi, pihak sekolah hanya menjawab bahwa semua sudah diselesaikan secara baik-baik.
Selain itu kata pihak sekolah, anak tersebut juga sudah kembali bermain.
Korban diketahui bersekolah di SDN 3 Sragi.
Peristiwa ini pun dibenarkan oleh kepolisian setempat.
Dihubungi oleh TribunJateng, Kasi Humas Polres Pekalongan Ipda Suwarti mengatakan pihaknya sudah mendatangi keluarga korban.
Hal tersebut untuk menindaklanjuti peristiwa yang viral di medi sosial tersebut.
"Setelah ada postingan di medsos dari polsek langsung bergerak mendatangi korban," ungkap dia, Jumat (3/11/2023).
Ia pun menyebut, hari ini kepolisian juga mendatangi lokasi kejadian atau tempat korban bersekolah.
Dugaan bullying di Bekasi hingga siswa 12 tahun diamputasi
Sebelumnya diberitakan, FAA salah satu siswa di Bekasi berusia 12 tahun diamputasi kakinya karena sakit yang ia derita.
Ia harus kehilangan salah satu kakinya usai divonis menderita penyakit kanker tulang.
Diduga, sakit yang dialami oleh FAA dipicu karena benturan keras yang terjadi karena dibully teman sekolahnya waktu duduk di bangku sekolah dasar.
Hal ini diungkapkan oleh ibunya, bernama Diana.
Diana bercerita, peristiwa bermula saat anaknya masih duduk di bangku kelas 6 SD beberapa waktu lalu.

Ketika itu, FAA sedang menuju ke kantin bersama beberapa orang temannya untuk jajan.
Tetapi saat perjalanan, ia diselengkat oleh salah satu temannya.
Hal tersebut membuat FAA jatuh tersungkur dan mengalami benturan.
Bahkan saat FAA merasa kesakitan, teman-temannya tidak ada yang menolong.
Mereka justru malah mengolok-olok FAA yang ketika itu sampai merangkak kesakitan.
Rupanya, rasa sakit pada kaki FAA tidak kunjung membaik dan malah semakin parah.
Beberapa hari setelah kejadian itu, FAA mulai mengeluhkan rasa sakit hebat pada kakinya.
Bahkan, hal tersebut sampai mengganggu aktivitasnya.
Ia mengeluh tak mau pergi sekolah karena merasakan sakit pada kakinya.
Kondisi kesehatan FAA pun semakin menurun sejak saat itu.
Terkini, FAA sudah duduk di bangku kelas 7 SMP.
Ia divonis menderita kanker tulang sehingga kakinya harus diamputasi.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.