Siswa Korban Bully Kehilangan Kaki
Anak Terlapor Dugaan Kasus Bullying di Bekasi Tertekan: Salah Bercanda Sampai Kayak Gitu, Mah?
Terlapor dugaan kasus bullying atau perundungan di Bekasi merasa bersalah dan tertekan usai jadi sorotan banyak pihak. Ia curhat ke ibunda
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dia menegaskan, kliennya hanyalah anak dari seorang rakyat biasa yang patuh terhadap hukum yang berlaku.
"Isu-isu kita kebal hukum engga kok, kita keluarga, kita rakyat, kita bukan pejabat atau segala macam," tegasnya.

Selanjutnya, kuasa hukum akan terus mendampingi proses hukum sesuai tahapan yang disampaikan penyidik Polres Metro Bekasi.
"Untuk selanjutnya itu kembali ke penyidik selanjutnya seperti apa, kita sih mengikuti saja," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, siswa berinisial FAA (12) selanjutnya disebut Fatir, terpaksa kehilangan kaki kirinya usai menjalani operasi kanker tulang di RS Kanker Dharmais, Jakarta.
Korban diduga menjadi korban bully teman sekolahnya, peristiwa terjadi pada Februari 2023 lalu ketika Fatir hendak ke kantin.
Saat itu, dia bersama kelima temannya termasuk terduga pelaku jajan ke kantin sekolah lalu disliding hingga jatuh.
Bukannya ditolong, teman-teman FAA justru menertawakan korban yang saat itu menahan sakit. Tiga hari setelah kejadian itu, kondisi kesehatannya menurun.
Pada Agustus 2023, FAA didiagnosa menderita kanker tulang. Dokter terpaksa melakukan operasi amputasi pada kaki kiri siswa yang saat ini duduk di bangku kelas 7 sekolah menengah pertama.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.