Bukan Cuma Semangka, Buah dan Sayur Ini Juga Jadi Simbol Identitas Palestina

Selain semangka, ini daftar buah dan sayuran yang juga jadi simbol identitas bangsa Palestina. Ada jeruk hingga terong.

Editor: Muji Lestari
twitter.com/Liam_O_Hare
Bendera Palestina Berkibar di Celtic Park. Daftar buah dan sayuran yang jadi simbol Palestina 

“Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan mencari cara lain untuk mengekspresikan diri kami,” kata Amal Saad, warga Palestina dari Haifa yang mengorganisir kampanye semangka Zazim.

Saad mengatakan dukungan yang diterimanya sangat besar, dengan lebih dari 1.300 aktivis menyumbang untuk tujuan tersebut.

2. Jeruk

Jeruk Jaffa, yang berasal dari abad ke-19, terkenal karena rasa manisnya dan kulitnya yang tebal dan mudah dikupas, sehingga cocok untuk diekspor.

Sebelum Nakba (malapetaka) pada tahun 1948 ketika pembentukan negara Israel mengusir lebih dari 750.000 warga Palestina, jeruk Jaffa merupakan ekspor penting bagi petani dan pengusaha Palestina.

Ilustrasi jeruk dan apel -
Ilustrasi jeruk dan apel - (ISTIMEWA/Freepik.com)

Karena keunggulannya, jeruk juga menjadi simbol identitas nasional dalam bidang sastra dan seni.

Novelis dan jurnalis Palestina Ghassan Kanafani menggunakan jeruk untuk melambangkan "kehilangan" dalam cerita pendeknya tahun 1958 tentang Nakba, berjudul The Land of Sad Oranges.

Cerita dimulai dengan narator dan temannya, keduanya laki-laki, mengamati keluarga mereka pada malam Nakba.

Keluarga-keluarga mereka mengemas apa yang mereka bisa, namun mereka terpaksa meninggalkan pohon jeruk yang terawat baik.

Fakta bahwa pohon-pohon ini dirawat dengan hati-hati dalam jangka waktu yang lama menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara petani Palestina dan tanah tersebut, yang terpaksa ditinggalkan oleh ratusan ribu orang.

Kontak terakhir narator dengan Palestina sebelum memasuki Lebanon adalah seorang petani yang menjual jeruk di sepanjang jalan.

Di tengah suara tangisan keluarganya, dia mengambil beberapa buah jeruk dan membawanya ke Lebanon, sebuah kenang-kenangan untuk semua pohon jeruk yang warga Palestina tinggalkan.

Di Lebanon, hidup sangat sulit bagi para pengungsi, khususnya ayah teman sang narator.

Cerita berakhir setelah narator menyaksikan ayah temannya mengalami gangguan mental.

Di samping orang dewasa yang menangis dan menggigil, narator pada saat yang sama melihat pistol hitam dan di sampingnya ada jeruk, yang sudah kering dan layu.

Diusir secara paksa dari “negeri jeruk”, narator menyadari betapa besarnya kerugian yang dialami rakyat Palestina.

3. Zaitun

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved