Jasad Ayah dan Balita Membusuk
Menilik Area Samping Rumah Jasad Ayah dan Bayi Ditemukan Membusuk, Bau Menyengat Keluar dari Jendela
Meski hampir dua minggu jasad dievakuasi, tetapi bau menyengat masih tercium oleh warga dari sekitar TKP. Paling tercium dari samping rumah korban.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Menillik area samping rumah ditemukan jasad ayah dan bayinya yang sudah membusuk di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023).
Meski sudah hampir dua minggu jasad dievakuasi, tetapi bau menyengat masih tercium oleh warga dari rumah tersebut.
Jasad tersebut adalah ayah dan anak bernama Hamka (50) dan Abid Qushyyi Akma (2).
Di rumah tersebut, warga dan Babinsa TNI juga mendapati dua orang hidup yakni istri Hamka, Nur Hikmah (32) dan anak sulung mereka, Afida (4).
Nur Hikmah masih dirawat di RS Polri Kramat Jati, sedangkan Afida dipulangkan kepada keluarganya karena kondisinya membaik.
Namun sampai hari ini, bau tak sedap masih tercium di sekitar TKP.
Bau busuk itu tampaknya keluar dari jendela yang terhubungan langsung ke dalam rumah.
Jendela itu berada di samping rumah korban.
Dikutip dari TikTok jurnalis Abraham Silaban, terlihat jendela tersebut terletak di atas.
Terlihat juga ada pintu masuk ke dalam gudang di rumah korban.
"Di atas situ adalah kamar dimana ditemukan jenazah almarhum,"
"Mohon maaf sekali lagi harus saya katakan bau tak sedap betul-betul terasa di sini meski sudah disinfektan dan lain sebagainya," kata Abraham.
Terlihat dalam video tersebut ada beberapa warga yang kebetulan lewat di sekitar TKP.
Karena bau tak sedap tersebut, mereka sampai menutup hidungnya.

"Di tempat inilah awalnya dikira ada bangkai tikus, atau bangkai binatang," kata Abraham.
"Untuk menghilangkap bau, ini ada taburan kopi yang warga taburi supaya setidaknya menghilangkan bau," sambungnya.
Di sisi lain, Babinsa TNI bernama Bambang mengatakan, bau itu masih terasa sebab di dalam rumah masih ada darah dari jasad korban.
"Iya masih terasa karena yang diambil kan jasadnya, darahnya masih di dalam," ucapnya.
Seorang warga bernama Amin mengeluhkan hal serupa.
Amin mengaku sampai hari ini masih mencium bau menyengat dari rumah korban.
Amin menambahkan, karena kondisi bau menyengat dan kenyataan bahwa rumah nomor 12 tersebut menjadi lokasi penemuan mayat, warga yang biasanya sering nongkrong di warung dekat TKP mulai sepi.
“Biasanya pada nongkrong depan warung sebelah rumah itu, tiap malem,"
"Tapi, semenjak ada kejadian tersebut, udah mulai jarang anak-anak nongkrong, biasanya anak-anak muda,” katanya.
Nur Hikmah bisa jadi saksi kunci, tapi polisi kesulitan
Polisi masih kesulitan menginterogasi Nur Hikmah yang disebut sebagai saksi kunci peristiwa di Koja.
Kondisi fisik dan psikologis Hikmah belum pulih hingga hari ini, membuat polisi belum mendapatkan keterangan.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan tak memungkiri bahwa saksi kunci ialah Hikmah.

"Satu-satunya data yang kita harapkan valid adalah keterangan dari ibunya," ucap Gidion di Koja, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2023).
Kendati Hikmah masih hidup, kondisinya saat ini tidak memudahkan kepolisian mengumpulkan data lebih cepat.
Pasalnya, ibu dua anak itu belum dapat menjawab secara jelas apa yang ditanyakan penyidik kepadanya.
Alhasil, lanjut Gidion, polisi harus menunggu kesehatannya Hikmah pulih untuk mengorek data valid darinya.
"Ini yang sekarang memang dalam proses penggalian informasi, yang bersangkutan secara psikologis, secara fisik juga belum total bisa memberikan keterangan kepada penyidik," ucap Gidion.
Polisi juga masih menunggu hasil penelitian forensik secara histopatologi dan toksikologi yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati bekerja sama dengan ahli forensik eksternal.
Belum dapat dipastikan kapan hasil penelitian itu keluar.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.