Singgung Palestina, Massa Aksi Minta Kapolri Cabut Izin Konser Coldplay di Jakarta
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta membatalkan izin konser Coldplay yang akan digelar di SUGBK, Jakarta, 15 November 2023.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta membatalkan izin konser Coldplay yang akan digelar di Stadio Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 15 November mendatang.
Tuntutan itu disampaikan massa yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Anti (Geranati) saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).
"Saya minta kepada Kapolri untuk mencabut izin konser Coldplay," kata seorang orator dari atas mobil komando.
Dalam orasinya, orator juga menyinggung konflik antara Palestina dan Israel.
Menurut dia, tak elok menggelar konser Coldplay sementara banyak rakyat Palestina yang menjadi korban.
"Mengingat yang terjadi di Palestina, banyak rakyat Palestina dibantai. Di Indonesia yang mayoritas umat Islam, di sana dibantai, di sini jingkrak-jingkrakan. Ngawur apa tidak? Manusia atau binatang?" ujarnya.

Pantauan TribunJakarta.com, massa mulanya berkumpul di Masjid Agung Al-Azhar setelah melaksanakan Salat Jumat.
Massa kemudian bergerak menuju ke depan Mabes Polri. Terlihat satu mobil komando yang mengawali gerakan massa.
"Siap ganyang LGBT? Siap hancurkan LGBT? Coldplay adalah propaganda dari LGBT," kata seorang orator dari atas mobil komando.
"Mudah-mudah konser Coldplay tidak jadi, mudah-mudahan dibatalkan," tambahnya.
Aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri hanya berlangsung sekitar 20 menit. Massa akan melanjutkan unjuk rasa di Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.