Jasad Ayah dan Balita Membusuk

Rekan Bisnis Ungkap Pertemuan dengan Hamka 4 Hari Sebelum Tewas Membusuk: 'Saya Ngerokin Dia'

Muzakir (55), tetangga sekaligus rekanan bisnis Hamka Rusdi (50) mengenang momen terakhir pertemuannya dengan almarhum.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Muzakir (55) mengenang momen terakhir pertemuannya dengan mendiang Hamka Rusdi (50) yang ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Muzakir (55), tetangga sekaligus rekanan bisnis Hamka Rusdi (50) mengenang momen terakhir pertemuannya dengan almarhum.

Pada 14 Oktober 2023 silam, Muzakir ingat betul dirinya masih sempat mengerok badan Hamka yang kala itu mengeluh sedang sakit flu.

"Ketemu terakhir tanggal 14 Oktober, itu di lantai dua rumahnya Pak Hamka," ucap Muzakir kepada TribunJakarta.com, Senin (13/11/2023).

Tanggal 14 Oktober berarti empat hari sebelum Hamka tewas di rumahnya.

Kala itu, Muzakir, yang merupakan warga RT 08 RW 03 Tugu Selatan, datang ke rumah Hamka di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan menjelang petang.

Muzakir sebelumnya dihubungi Hamka terkait pesanan bendera untuk usaha travel umrahnya.

Sesampainya di lokasi, Muzakir diminta untuk membuat pola bendera yang akan dipergunakan Hamka buat perjalanan jemaah umrahnya.

Baru lah setelah perbincangan soal bisnis Muzakir diminta mengerok badan Hamka yang saat itu mengaku sedang dilanda flu.

"Dia sehat, cuma flu aja, akhirnya minta dikerokin. Saya ngerokin di atas deket tangga, di luar," ucap Muzakir.

"Sebenarnya kondisinya emang bagus sehat, tapi dia juga bilang keluarganya katanya lagi pada kurang sehat," sambungnya lagi.

Muzakir (55) mengenang momen terakhir pertemuannya dengan mendiang Hamka Rusdi (50) yang ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Muzakir (55) mengenang momen terakhir pertemuannya dengan mendiang Hamka Rusdi (50) yang ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Muzakir mengaku sudah mengenal Hamka tiga tahun belakangan.

Dirinya rutin diminta untuk membuat bendera untuk usaha travel umrah yang dikelola almarhum.

Selama ini, Muzakir mengenal Hamka sebagai pribadi yang baik dan ramah.

Hamka, tandas Muzakir, merupakan sumber rezeki di kala dirinya sedang membutuhkan uang.

"Terpukul juga saya, orangnya baik banget, rezeki ada aja dari dia, dari pesenan bendera travel misalnya itu ada aja duitnya misalnya saya lagi nggak ada duit," ucapnya.

Ditemukan Tewas

Diberitakan sebelumnya, jenazah Hamka ditemukan tewas membusuk bersama balitanya AQ (2) di dalam rumah pada Sabtu (28/10/2023) silam.

Di dalam rumah itu juga didapati istri Hamka, Nur Hikmah Fujianti (32) dan anak sulungnya AD (4) yang masih hidup.

Awal penemuan mayat Hamka dan balitanya lantaran warga sekitar mencium bau busuk.

Setelah ditelusuri, aroma tak sedap itu datang dari dalam rumah Hamka.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Hamka sudah tewas sejak 10 hari sebelum ditemukan, yang berarti tanggal 18 Oktober 2023.

Sedangkan AQ tewas tiga hari sebelum ditemukan.

Nur Hikmah hidup selama 10 hari bersama mayat suaminya, dan tiga hari bersama mayat balitanya.

Kekinian, polisi masih kesulitan mengungkap penyebab kematian Hamka lantaran sang istri Nur Hikmah yang merupakan saksi kunci belum bisa menjawab dengan jelas ketika diinterogasi.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved