Viral di Media Sosial

Sosok Penyebar Pelecehan di UNY yang Prank Se-Indonesia, Ternyata Mahasiswa Sakit Hati Tak Masuk BEM

RAN berhasil prank satu Indonesia dengan cerita pelecehan di UNY yang menyita perhatian warganet.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Pelecehan yang diduga terjadi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ternyata cuma hoaks. Cerita termasuk chat-chat yang viral di media sosial rupanya hanya rekayasa seorang mahasiswa berisial RAN (19). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pelecehan yang diduga terjadi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ternyata cuma hoaks.

Cerita termasuk chat-chat yang viral di media sosial rupanya hanya rekayasa seorang mahasiswa berisial RAN (19).

RAN berhasil prank satu Indonesia dengan cerita pelecehan di UNY yang menyita perhatian warganet.

Bagaimana tidak, RAN membuat cerita seolah-olah ada mahasiswi di UNY yang menjadi korban pelecehan anggota BEM berinisial MF (21).

RAN bahkan mengunggah chat yang seolah-olah dilakukan antara pelaku dan korban pelecehan.

Cerita itu kemudian diunggah RAN di media sosial X dengan tertuduh MF.

Tak butuh waktu lama identitas MF pun sampai tersebar, termasuk foto-fotonya.

MF yang merasa difitnah akhirnya melaporkan hal ini ke polisi.

Dikutip dari YouTube Polda D.I. Yogyakarta, RAN dihadirkan saat konferensi pers yang dilakukan polisi, Senin (13/11/2023).

RAN sudah menggunakan baju oranye dengan tangan diborgol.

Dari keterangan yang diperoleh polisi, RAN menyebarkan berita bohong karena sakit hati.

"Motifnya adalah sakit hati, karena pada saat itu RAN mendaftar di salah satu komunitas di mahasiswa ditolak. Sedangkan saudara MF yang diterima," ujar ujar Dirreskrimsus Polda DIY Kombes Idham Mahdi.

Idham Mahdi menyampaikan RAN juga sakit hati karena ditegur oleh MF saat menjadi panitia festival politik FMIPA UNY.

Teguran itu diterima RAN dari MF lewat WhatsApp.

RAN dan MF merupakan mahasiswa satu fakultas yang sama di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

RAN merupakan mahasiswa angkatan 2020.

"Artinya tentang kegiatan tersebut ditegur oleh MF, sehingga RAN merasa sakit hati sehingga Dia (RAN) melakukan mengapload postingan-postingan tersebut," ucapnya.

Polisi menjelaskan RAN sudah mengakui perbuatannya memposting cerita-cerita tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua BEM FMIPA UNY Doni Setyawan membenarkan RAN sempat mendaftar anggota BEM dan tidak diterima dengan berbagai pertimbangan. 

"(Tersangka RAN mendaftar) Di tahun ini, tahun 2023 ini. (RAN tidak diterima karena) ada pertimbangan hal lainya," ujarnya.

Pelecehan yang diduga terjadi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ternyata cuma hoaks. Cerita termasuk chat-chat yang viral di media sosial rupanya hanya rekayasa seorang mahasiswa berisial RAN (19).
Pelecehan yang diduga terjadi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ternyata cuma hoaks. Cerita termasuk chat-chat yang viral di media sosial rupanya hanya rekayasa seorang mahasiswa berisial RAN (19). (Kolase TribunJakarta)

Terkait dengan korban MF yang dibekukan dari BEM FMIPA UNY, Doni Setyawan mengatakan setelah ada konfirmasi kebenarannya surat keputusan tersebut akan gugur.  

"Pastinya kalau sudah ada konfirmasi kebenaran ini surat keputusan sebelumnya sudah gugur nanti akan dimunculkan surat keputusan baru, bakal tetap melanjutkan seperti biasanya pengurus BEM," ucapnya. 

MF sebelumnya sudah membantah

MF merupakan pria tertuduh yang disebut sebagai pelaku pelecehan seksual yang sedang viral di UNY.

Mahasiswa semester 5 tersebut mengaku merasa difitnah dan dirugikan.

"Di sini saya izin klarifikasi bahwa saya tidak melakukan kekerasan seksual dan tidak pernah melakukan kekerasan seksual apapun itu kepada siapapun," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

MF bahkan tak segan menempuh jalur hukum dan menunggu itikad baik dari pengunggah kabar tersebut.

Untuk membantah tuduhan tersebut, MF mengaku siap jika ponselnya harus diperiksa.

"Untuk tuduhan tuduhan tersebut seperti yang saya bilang mau dilakukan seperti apa silakan, cek HP saya maupun apa silakan ini dicek tidak ada chat apapun yang saya hapus silakan diperiksa," tambahnya.

Akibat dari unggahan tersebut, MF mengatakan saat ini dirinya mengalami berbagai hal yang tidak menyenangkan.

Ada orang mencarinya, mengancam, bahkan mendatangi kosannya.

"Beberapa itu mengancam melakukan tindakan kekerasan fisik dan bahkan ada yang mendatangi tempat tinggal saya di kosan," ujar MF.

MF pun menyayangkan karena identitasnya saat ini sudah tersebar di media sosial.

Karenanya, MF tak segan untuk menempuh jalur hukum.

"Karena itu (identitas tersebar) saya ingin menindaklanjuti dan saya berani berhadapan langsung sama orang yang melakukan tuduhan tersebut," jelasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved