Dari PLBN Sota, Citra Bangsa Indonesia Terlihat di Mata Masyarakat Adat Kanum Papua Nugini
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Kabupaten Merauke, Papua Selatan hadir sebagai citra kemajuan bangsa Indonesia di daerah perbatasan.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Jika sebelumnya pos lintas batas hanya dijaga personel TNI, kini di PLBN Sota hadir layanan keimigrasian, kepabeanan, kekarantinaan serta layanan kesehatan.
Puspa mengatakan, PLBN Sota hadir bukan hanya sekedar simbol negara di perbatasan untuk meningkatkan keamanan dan ekonomi.
Jauh lebih dari itu, ada rasa kemanusiaannya yang terbangun dari kehadiran PLBN Sota baik untuk masyarakat Indonesia yang hidup di perbatasan maupun warga PNG.
Puspa tak menampik terdapat anak-anak PNG yang bersekolah di Sota, lalu untuk akses kesehatan mereka juga bergantung dengan fasilitas yang ada di ujung timur Indonesia.
"Tangan patah ke kita, sesak nafas ke kita, sekolah di sini," kata Puspa.
Sejauh ini untuk akses pendidikan dan kesehatan, masyarakat PNG yang bergantung di Sota Indonesia masih digratiskan.
Puspa menyebutkan, masyarakat di perbatasan memiliki tali persaudaraan yang cukup dekat sehingga layanan kemanusiaan hadir untuk memudahkan mereka.
Namun, lanjut dia, layanan kesehatan gratis ini hanya berlaku di sekitar perbatasan. Lain hal jika harus mendapatkan rujukan ke rumah sakit yang ada di pusat Kota Merauke.
"Mereka kan masih banyak saudara di sini, jadi itu yang oleh puskesmas masih dianggap orang lokal, jadi tidak perlu lagi bayar, kecuali dia dirujuk ke rumah sakit kota yang itu harus bayar," ucapnya.
Meski begitu, dia berharap ada kebijakan lanjutan dari kedua negara untuk kelangsungan jaminan layanan kesehatan dan pendidikan masyarakat PNG yang bergantung di Indonesia.
"Jadi nanti mudah-mudahan ke depannya bisa ada kebijakan," tegas dia.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.