Jasad Ayah dan Balita Membusuk

Dugaan Penyebab Meninggalnya Bayi yang Membusuk di Koja Terkuak, Jasadnya Terkunci di Dalam Kamar

Setelah melalui proses pemulihan fisik dan psikis, Nur Hikmah kini bisa memberi keterangan pada polisi. Termasuk saat meninggalnya suami dan bayinya.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Terungkap dugaan penyebab bayi di Koja, Jakarta Utara bernama berinisial AQ meninggal dunia sampai akhirnya membusuk. AQ ditemukan bersama jasad ayahnya, Hamka tewas beberapa hari sebelum dirinya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap dugaan penyebab bayi di Koja, Jakarta Utara bernama berinisial AQ meninggal dunia sampai akhirnya membusuk.

AQ ditemukan bersama jasad ayahnya, Hamka tewas beberapa hari sebelum dirinya.

Keduanya dievakuasi warga di lantai dua rumahnya pada Sabtu (28/10/2023).

Di rumah tersebut tak hanya ada jasad AQ dan Hamka, ada pula dua orang yang ditemukan lemas bernama Nur Hikmah dan Afida.

Nur Hikmah adalah istri Hamka, sementara Afida merupakan anak sulung Nur Hikmah dan Hamka.

Perlahan misteri tewasnya Hamka pun terkuak setelah Nur Hikmah buka suara.

Setelah melalui proses pemulihan fisik dan psikis, Nur Hikmah kini bisa memberi keterangan pada polisi.

Nur Hikmah mengatakan, suaminya tewas pada 20 Oktober 2023 atau delapan hari sebelum ditemukan warga.

Hamka meninggal setelah berwudhu. Korban yang sudah menggunakan baju koko karena hendak salat Jumat ke masjid tiba-tiba tersungkur.

"Kalau dari ceritanya Nur Hikmah meninggalnya kurang lebih tanggal 20 Oktober," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.

"Saat itu kondisi sakit, tiba-tiba jatuh setelah mengambil air wudhu. Dia akan salat Jumat sudah menggunakan baju koko seperti yang pertama kali ditemukan," sambungnya.

Saat itu Hamka meninggal dan telinganya mengeluarkan darah.

Beberapa hari kemudian, anak bungsunya menyusul.

Anak bungsu Nur Hikmah ada di dalam kamar yang terkunci dari dalam.

Diduga kuat penyebab anak bungsu Hamka dan Nur Hikmah ini meninggal karena kelaparan.

Nur Hikmah tidak mampu lapor tetangga

Saat Hamka meninggal, kondisi Nur Hikmah sedang sakit dan tak bisa berbuat banyak.

Nur Hikmah sudah mencoba memberikan pertolongan kepada Hamka tetapi tak berhasil.

"Bukan tidak melapor, dia berusaha untuk melapor tapi dia tidak kuat tenaga untuk melakukan itu karena kondisinya juga memang sakit," imbuh Gidion mengungkapkan pengakuan Nur Hikmah.

Begitu juga ketika sang bayi meninggal, Nur Hikmah lemas karena sudah sakit selama berhari-hari.

Nur Hikmah memilih bertahan bersama anak sulungnya, Afida (3) di atap yang sama tempat Hamka dan Abid meninggal lalu perlahan membusuk. Terkuak dugaan Abid meninggal dunia.
Nur Hikmah memilih bertahan bersama anak sulungnya, Afida (3) di atap yang sama tempat Hamka dan AQ meninggal lalu perlahan membusuk. Terkuak dugaan AQ meninggal dunia. (Kolase TribunJakarta)

Karena tidak sanggup keluar rumah untuk meminta bantuan, Nur Hikmah hanya bisa terdiam di rumah sampai warga datang.

Afida tak pernah terdengar nangis

Afida dan Nur Hikmah tinggal berhari-hari bersama jasad Hamka dan AQ.

Afida yang masih berusia balita itu ternyata tak pernah terdengar menangis oleh tetangga.

Hal itu diungkapkan seorang penjaga warung percis di samping rumah Hamka.

"Gak ada denger tangisan," katanya kepada TribunJakarta.com.

Tak hanya penjaga warung, seorang warga lainnya bernama Bambang juga mengaku tak pernah mendengar Afida menangis.

"Nggak, nggak ada kedengaran apapun, tangisan anak-anaknya juga nggak ada kedengeran," ucap Bambang.

Tangisan Afida baru pecah ketika ada warga dan Babinsa TNI datang mengevakuasinya.

Saat itu Afida dan Nur Hikmah dalam kondisi yang memprihatinkan. Keduanya lemas karena diduga berhari-hari tidak makan.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved