Cerita Kriminal
Baru Kenal, Ini yang Buat Para Korban Percaya ke Mahasiswi Penipu Tiket Coldplay Rp 5,1 M
Mayoritas korban penipuan dari Gischa Debora Aritonang (19) baru mengenal pelaku pada Mei 2023 atau saat war tiket konser Coldplay dibuka.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Mayoritas korban penipuan dari Gischa Debora Aritonang (19) baru mengenal pelaku pada Mei 2023 atau saat war tiket konser Coldplay dibuka.
Para korban Gischa ini adalah para reseller yang akan menjual kembali tiket tersebut kepada para calon pembeli yang telah memesan kepadanya.
Namun alih-alih mendapatkan tiket itu, hingga konser berlangsung tiket yang dijanjikan Gischa tak pernah ada.
Gischa pun selalu berkelit dan tak kunjung mengembalikan dana hingga akhirnya dilaporkan ke polisi.
Kini, mahasiswi di salah satu kampus swasta di Jakarta itu telah mendekam di Polres Metro Jakarta Pusat.
Dari enam laporan yang masuk terhadap perbuatan Gischa, polisi menyebut tersangka menikmati uang senilai Rp 5,1 miliar dari 2.268 tiket fiktif yang berhasil dijualnya.
Salah satu korban penjualan tiket fiktif oleh Gischa yakni Santi yang baru kenal dengan Gischa pada Mei 2023 lalu.
Perempuan 34 tahun itu sebenarnya sudah cukup lama bisnis di bidang reseller tiket konser semacam ini. Tapi, ia tak luput termakan modus Gischa.
"Soalnya Gischa nawarin harganya itu murah. Dia jual semua kategori, misalnya harga festival Rp 3,5 juta (sama dengan harga resmi)," kata Santi yang turut hadir saat polisi merilis kasus Gischa di Polres Jakarta Pusat, Senin (21/11/2023).
Sebelum tertipu di konser Coldplay, Santi sudah sempat berbisnis dengan Gischa saat konser NIKI Nicole pada September 2023 lalu.

Saat itu, apa yang diberikan Gischa memang tak sesuai janji awalnya.
"Saya pesan tiket waktu itu 20, tapi yang ada cuma. Tapi saat itu sisanya bisa di refund (dikembalikan)," kata Santi.
Sebagai reseller tiket konser, Santi menganggap hal itu masih tergolong wajar.
Ia pun bekerjasama tak hanya dengan Gischa saja tetapi ke beberapa penjual lainnya untuk menghindari hal-hal semacam itu terjadi.
Saat war tiket Coldplay dibuka pada Mei 2023 lalu, Santi kembali membeli tiket pre order kepada Gischa.
Kali ini jumlahnya cukup banyak yakni 130 tiket dengan nominal uang Rp 280 juta.
Yang membuat Santi cukup percaya dengan Gischa meski saat itu baru kenal karena sebagian uang itu diserahkannya kepada orang tua Gischa.
"Rp 100 juta itu saya transfer, yang Rp 180 juta cash, yang terima uangnya itu orangtuanya," papar Santi.
Tapi siapa sangka sampai hari H konser berlangsung pada Rabu (15/11/2023), tiket yang dijanjikan oleh Gischa tak pernah ada.
Santi yang tak mau reputasinya sebagai reseller rusak terpaksa menghubungi penjual lainnya untuk membeli tiket dengan dana pribadinya agar pemesannya tetap bisa menonton tiket Coldplay.
Beruntung mayoritas pemesannya masih tetap bisa menonton tiket meski ada sejumlah pemesan di kategori 1 yang gagal dia berikan tiket Coldplay.
"Saya sendiri punya akun resmi. Jadi lebih baik saya kehilangan uang Rp 280 juta (untuk talangi beli tiket asli) daripada saya harus nipu customer saya," kata Santi.

Korban lainnya, Alika Nurul Indah juga menceritakan mengapai bisa begitu percaya dengan Gischa meski mereka baru kenal saat war tiket Coldplay dibuka.
"Temenku itu emang sahabatan sama dia," ujar Alika menceritakan perkenalannya dengan Gischa, Senin (20/11/2023).
Selain itu yang membuatnya percaya kepada Gischa karena pelaku berasal dari keluarga cukup berada sehingga dia tak curiga bakal kena tipu.
"Ya dia keluarganya juga mampu kan, jadi ga nyangka bakal nipu," kata Alika.
Di tahun ini, Alika memang tengah berminat di bisnis ini sebagai pemasukan sambilannya sembari kuliah.
Alhasil, ia intens berkomunikasi dan percaya dengan Gischa. Sejak Mei 2023, Alika pun rutin membeli tiket konser Coldplay kepada Gischa.
Total ada sebanyak 238 tiket berbagai kategori yang dibelinya. Mulai dari kategori 5 seharga Rp 1,75 juta hingga kategori ultimaye seharga Rp 11 juta.
Dari tiap tiket yang dibelinya dari Gischa untuk kemudian dijual lagi, Alika mengambil untung bervariasi mulai Rp 250-350 ribu. Tapi ada pula beberapa tiket khusus yang diambil keuntungan sampai Rp 500 ribu.
Jika dikalkulasikan rata-rata keuntungan yang diambil Alika per tiket Rp 300 ribu, maka dari 238 tiket yang dibelinya dari Gischa, cuan yang seharusnya diterima Alika mencapai Rp 71,4 juta.
Namun alih-alih untung berlipat, ia malah harus menerima kenyataan pahit.
Alika adalah korban dari Gischa dengan total kerugian terbanyak mencapai Rp 1,138 miliar.
"Kapok, ini udah endingnya dari aku jualan tiket," tutur dia.
Kini, baik Santi dan Alika berharap Gischa tak hanya menjalani hukuman penjara atas perbuatannya itu.
Jauh terpenting bisa mengembalikan uang para korban karena jumlahnya begitu besar.
"Dia disini aja (dipenjara) sementara aku yang juga korban yang malah dicari-cari orang,.
Jadi ada beberapa yang sudah aku refund sekitar Rp 200 jutaan pakai uang pribadi aku," kata Alika.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
VIRAL Aksi Tak Diduga Pria Misterius Bikin Warga Srengseng Ketakutan, Cari Orang Sambil Bawa Sajam |
![]() |
---|
Motor Nyala Ditinggal Masuk Rumah, Sekejap Raib Dicuri : Beruntung Pelaku Ditangkap Warga dan Polisi |
![]() |
---|
Ditangkap Polisi, Belasan Remaja Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Bersimpuh di Kaki Ibunya |
![]() |
---|
Detik-detik Polisi Menyamar Jadi Pembeli Buat Tangkap Pelaku Pengoplosan Tabung Gas di Tanjung Priok |
![]() |
---|
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bekuk 6 Pengoplos Gas dari Tabung 3 Kg ke Kaleng Portabel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.