Viral di Media Sosial
Deretan Fakta Insiden Balon Gas Meledak di SD Bekasi, Terkuak Ada Guru Sengaja Menyulut Api
Tragedi balon gas helium meledak dalam acara HGN SDN Cimuning 1, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi viral. Simak deretan faktanya.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ledakan balon gas helium di momen peringatan Hari Guru Nasional SDN Cimuning 1 terjadi akibat disulut api, hal ini terbukti dari rekaman video seorang oknum guru laki-laki.
Dalam video detik-detik kejadian yang beredar di media sosial, terlihat guru laki-laki berseragam batik ikut dalam momen pelepasan balon gas.
Ketika guru yang lain tenang mengikuti prosesi pelepasan balon, guru laki-laki berpeci hitam justru mengarahkan korek ke salah satu balon.
Jika dilihat dalam rekaman yang beredar, tidak diketahui maksud guru laki-laki itu menyalakan korek api ke balon gas.
Dia dipastikan tidak berniat memotong tali pengikat balon atau semacamnya, guru laki-laki itu seolah sengaja menyulut api untuk meledakkan balon gas.
10 Orang Terluka
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Warsim Suryana mengatakan, insiden ledakan balon gas mengakibatkan 10 orang guru luka-luka.
"Jumlah korban 10, delapan sudah pulang (dari perawatan medis) sisanya dua lagi masih di rawat di rumah sakit," kata Warsim, Senin (28/11/2023).
Dia memastikan, korban hanya berasal dari guru tidak ada siswa atau anak yang terkena ledakan balon gas helium.
"Luka dibagian wajah dan tangan (10 orang guru), alhamdulillah untuk siswa tidak ada yang terluka," tegas dia.
Kasus Diselesaikan Tanpa Ada Pihak yang Menuntut
Warsim menjelaskan, insiden ledakan balon gas langsung ditangani Disdik Kota Bekasi, pihak sekolah serta Bimaspol setempat.
Untuk penyebab ledakan, pihaknya sampai saat ini masih menduga api berasal dari korek yang sengaja disulut oleh seorang oknum guru.
"Sudah ditangani dan tidak ada tuntutan dari para korban, info yang menyalakan korek baru sebatas dugaan," kata Warsim.
Komentar DPRD
DPRD Kota Bekasi menyeroti insiden balon gas meledak di SDN Cimuning 1, Kecamatan Mustikajaya dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional, Sabtu (25/11/2023) lalu.
Ketua Komisi 4 DPRD Kota Bekasi Daradjat Kardono mengatakan, insiden tersebut harus menjadi perhatian terutama peningkatan kesehatan dan keselamatan di lingkungan sekolah.
"Saatnya kita untuk menaruh perhatian lebih terhadap aspek keselamatan dan kesehatan di tempat-tempat penyelenggaraan pendidikan," kata Daradjat, Senin (27/11/2023).
Dia mengatakan, setiap sekolah harus peka dalam meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan terkait isu keselamatan, kesehatan, kerja (K3).
"Peningkatan kepedulian dan kewaspadaan terhadap isu-isu keselamatan di sekolah perlu dilakukan, bisa dibentuk tim satgas K3 untuk lebih fokus," terang dia.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.