Jakarta Dikepung Banjir Lagi, Ketua DPRD DKI Sindir Program Sumur Resapan Warisan Gubernur Anies

Politikus senior PDI Perjuangan ini pun mempertanyakan efektivitas sumur resapan lantaran sampai saat ini Jakarta belum bisa bebas dari banjir.

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberikan pernyataan tentang mekanisme dan voting tiga nama calon Pejabat Gubernur DKI Jakarta penggati Anies Baswedan, di Gedung DPRD DKI, Senin (12/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyindir program pembuatan sumur resapan yang dijalankan di era Gubernur Anies Baswedan untuk mengatasi banjir di ibu kota.

Politikus senior PDI Perjuangan ini pun mempertanyakan efektivitas sumur resapan lantaran sampai saat ini Jakarta belum bisa bebas dari banjir.

“Sumur resapan itu apa jadinya sekarang?,” ucap Prasetyo saat dikonfirmasi, Minggu (3/12/2023).

Untuk mengatasi masalah banjir, Prasetyo menilai, harus ada kesinambungan program yang dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Oleh karena itu, Prasetyo pun menyoroti kebijakan Anies yang lebih memilih membuat sumur resapan dibandingkan melanjutkan program normalisasi sungai.

“Pelebaran kali kemarin itu lima tahun ditinggalkan begitu saja. Program (penanganan banjir) itu jangan dipotong,” ujarnya.

Oleh karena itu, Prasetyo pun mewanti-wanti siapapun gubernurnya, Pemprov DKI harus terus menjadikan penanganan banjir sebagai program prioritas.

Kegiatan seperti pengerukan kali hingga normalisasi pun harus dijalankan untuk mengurangi daerah rawan banjir di ibu kota.

“Kalau Pj Gubernur (Heru Budi) enggak jadi gubernur lagi, gubernur baru yang teruskan itu programnya. Jantan hanya satu periode, dua periode kemudian enggak dikerjakan lagi,” tuturnya.

Sebagai informasi, puluhan pemukiman warga di DKI Jakarta kembali dikepung pada Kamis (30/11/2023) hingga Jumat (1/12/2023) kemarin.

Setidaknya ada 69 RT di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang dikepung banjir dengan ketinggian air hingga mencapai dua meter lebih.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyebut, banjir disebabkan oleh tingginya intensitas hujan dan luapan Kali Ciliwung serta Kali Pesanggrahan.

Beruntung, tak ada korban jiwa dalam bencana banjir yang terjadi di Jakarta beberapa hari lalu tersebut.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved