Kabar Pemain Persija Terlambat Gajian Menguat, Thomas Doll Bersuara, Kinerja Pemain Bikin Kecewa

TRIBUNJAKARTA.COM - Isu tak sedap soal pemain Persija Jakarta yang mengalami keterambatan gaji di kompetisi Liga 1 kembali menyeruak.

Kondisi pemain Persija Jakarta yang terlambat menerima pembayaran gaji apakah turut berpengaruh terhadap performa pemain di Liga 1?

Penampilan Persija Jakarta memang tengah mendapatkan sorotan di kompetisi Liga 1.

Skuad berjuluk Macan Kemayoran itu dalam tiga pertandingan terakhir belum berhasil meraih kemenangan.

Tiga pertandingan terakhir yang dimainkan Persija Jakarta berakhir dengan imbang.

Terbaru, Persija Jakarta kembali meraih hasil imbang saat berhadapan dengan Persebaya Surabaya di Liga 1 pekan 22.

Hasil akhir 1-1 menghiasi pertandingan yang dimainkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (9/12/2023).

Performa buruk tersebut lalu dikaitkan dengan rumor adanya keterlambatan gaji pemain.

Namun, pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll memilih tak mau membahas secara detail terkait permasalahan tersebut.

"Sepertinya bukan momen yang tepat," kata Thomas Doll.

"Saya berbicara hanya tentang pertandingan."

"Apa yang harus dievaluasi untuk ke depannya," ujarnya.

Di sisi lain, Thomas Doll tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya usai ditahan imbang Persebaya.

Menurutnya, perjuangan keras para pemain di lapangan sia-sia karena hanya menghasilkan satu poin.

"Saya kecewa karena kami berjuang 90 menit hanya untuk satu poin," ujarnya.

Sementara itu, tambahan satu poin tak membuat posisi Persija berubah di klasemen.

Marko Simic dkk. saat ini masih tercecer di urutan kesembilan dengan raihan 29 poin.

Posisi lebih buruk ditempati oleh Persebaya.

Tim berjulukan Bajul Ijo sekarang berada di urutan ke-13 dengan raihan 24 poin.

Persija Dihantui Masalah Finansial

Klub asal ibu kota, Persija Jakarta dihantui permasalahan berat saat menjalani kompetisi Liga 1 2023/2023.

Skuad berjuluk Macan Kemayoran itu sempat dihantui permasalahan finansial hingga harus ditinggal sponsor kunci dalam mengarungi Liga 1.

Kondisi tak maksimal tersebut dibocorkan Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca.

Prapanca mengakui bahwa tim berjulukan Macan Kemayoran itu mengalami kesulitan finansial.

"Iya kesulitan (finansial) itu ada," kata Prapanca kepada awak media.

Akibat permasalahan finansial tersebut membuat Persija Jakarta tidak maksimal dalam melakukan perekrutan pemain.

Persija Jakarta tidak jor-joran dan banyak mendatangkan pemain asing dan lokal baru.

Permasalahan finansial sebenarnya sudah mulai terlihat dari sponsor yang menempel di jersey Persija Jakarta.

Jersey yang digunakan pemain Persija Jakarta tak banyak ditempeli sponsor.

Prapanca mengatakan bahwa tidak banyaknya sponsor yang masuk ke Persija karena ketidakjelasan kandang tim berjulukan Macan Kemayoran itu.

Persija tidak mempunyai satu venue yang bisa dipakai dengan baik sampai akhir musim.

Pada Liga 1 2023/2024, Persija berubah-ubah venue pertandingan.

Persija sudah bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, dan Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat.

"Sebenarnya tidak perlu nanya faktornya apa karena semua sudah terlihat sendiri," katanya.

"Sponsor yang di jersey itu kurang banyak."

"Kedua, kami tidak punya stadion yang pasti," ucap Prapanca.

Prapanca sangat menyayangkan itu terkait ketidakjelasan kandang Persija.

Bahkan, ia menyebut Persija satu-satunya klub besar yang tidak mempunyai stadion tetap.

Kata Prapanca, Persija ini seakan dibuang dari kotanya.

Padahal di Jakarta ada dua venue yang bisa dipakai dengan tetap oleh Persija yakni SUGBK dan Jakarta International Stadium (JIS), Sunter, Jakarta Utara.

"Padahal kami ini salah satu klub besar di Indonesia."

"Kalau kami mau bermain di SUGBK ada aja (masalah) seperti ini, lalu di JIS juga seperti itu."

"Sehingga program dan rencana kami musim ini berantakan," ucap Prapanca.

(TribunJakarta)

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News