Ayah Banting Anak di Muara Baru
Anak yang Tewas Dibanting di Muara Baru Diperlakukan Beda oleh Ayah, Padahal Selalu Ingat Keluarga
Sepengetahuan warga dan pengurus lingkungan, dari total empat anak laki-laki Usman hanya Kurniawan yang kerap mendapat perlakuan berbeda dari pelaku.
Padahal dikatakan istri Ketua RT setempat bernama Haria, Awan merupakan anak yang baik dan peduli keluarga.
Meski Awan anak disabilitas, tetapi korban sangat mudah bergaul bahkan dicintai warga.

Dulu, kata Haria, Awan pernah tersiram air dispenser hingga menyebabkannya kesulitan berbicara sampai sekarang.
“Waktu usia delapan bulan, dia kan belajar jalan, sedang merembet, ada dispenser, nah ditariklah dan tersiram. Untungnya kemaluannya enggak kena,” ungkap Haria dikutip dari Kompas.com.
Haria bercerita, Awan selalu ingat keluarganya.
Pernah suatu hari Awan diberi makanan oleh tetangga. Makanan itu lalu dibawa pulang karena ingin dimakan bersama ibu dan adiknya.
“Misalnya dia dikasih uang atau makan sama orang, dia selalu bawa pulang, kasih ke ibunya dan adiknya yang paling kecil,"
"Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan,” cerita Haria.
Namun sosok Awan kini tinggal kenangan.
Awan jadi korban kebringasan ayahnya yang tak bisa menahan emosi.
Saat jenazah Awan di solatkan di musala setempat, teman-teman bocah tersebut setia menunggu di luar.
Lalu ketika melihat keranda yang mengangkut jenazah Awan keluar dari musala, mereka langsung menangis.
Terlihat sejumlah tetangga juga tak bisa menahan kesedihan.
Mereka mengingat sosok Awan sembari menangis sampai matanya bengkak.
Atas kejadian ini, Usman segera diamankan aparat Polres Metro Jakarta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.