Usman Sempat Kena Tegur Warga Saat Berbuat Kasar Sebelum Anaknya Tewas, Tapi Malah Tak Terima

"Menurut warga pas kejadian, ditegur malah dia merasa enggak terima, katanya 'lapor aja polisi gue enggak takut'. Ada bahasa itu," kata Ketua RT 22/RW 17, Sudiono, Kamis (14/12/2023).

Pada saat peristiwa kekerasan itu terjadi, Usman diselimuti rasa marah.

Ia baru merasa panik setelah mendapati anak ketiganya itu tiba-tiba tak sadarkan diri usai dibanting ke aspal.

Kepanikan Usman semakin memuncak saat melihat ada darah keluar dari hidung dan mulut korban.

Ia pun langsung membawa anaknya itu ke rumah sakit.

Namun, nyawa Awan tak bisa diselamatkan.

Dikenal pemarah dan sulit kontrol emosi

Di sisi lain, Usman memang dikenal sebagai sosok pemarah dan sulit mengontrol emosi di lingkungan rumahnya.

"Orang tuanya Awan itu temperamen, orangnya pemarah, begitu dia tahu anaknya nyerempet anak lain, dipukul langsung si Awan," kata Sudiono di lokasi, Kamis (14/12/2023).

Bahkan beberapa waktu lalu, Usman juga sempat terlibat masalah dengan salah satu tetangganya.

Hal ini membuat Usman dan tetangga tersebut akhirnya didamaikan oleh pengurus RT setempat.

Usman juga harus menandatangani surat perjanjian agar tidak mengulangi perbuatannya.

Namun tak disangka, kekerasan justru malah terjadi pada anak kandungnya sendiri yang masih berusia 10 tahun.

"Kejadian sebelumnya sempat ribut juga sama anak tetangga lain, jika melakukan kekerasan terhadap anak lain, akan dilaporkan polisi," ucap Sudiono.

"Kejadiannya ternyata terhadap anak sendiri. Ini sudah dua kali," tandasnya

Sifat Usman yang  mudah marah, juga dibenarkan oleh Kapolsek Penjaringan, Kompol M Probandono Boby Danuardi.

Boby menyebut, Usman memiliki sifat yang tempramen. Kata Boby, Usman merupakan seorang pecandu narkoba.

"Bapaknya ini memang tempramen karena pecandu narkoba," kata Boby dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/12/2023).

Baca artikel menarik lainnya di Google News.