Ayah Banting Anak di Muara Baru
Detik-detik Sebelum Awan Dibanting Ayahnya, Korban Ditegur Tetangga Lalu Pelaku Asyik Main Gitar
Akhirnya terkuak detik-detik sebelum Awan (10) dianiaya dan dibanting ayahnya Usman (44) hingga tewas.
TRIBUNJAKARTA.COM - Akhirnya terkuak detik-detik sebelum Awan (10) dianiaya dan dibanting ayahnya Usman (44) hingga tewas.
Diketahui peristiwa sadis tersebut terjadi di sekitar rumah korban dan pelaku di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (13/12/2023).
Sebelum dibanting oleh Usman, Awan sedang asyik bermain sepeda.
Awan lalu tak sengaja menyenggol anak tetangganya berusia 4 tahun hingga menangis.
"Saya di luar posisinya lagi nyuapin anak saya, Awan naik sepeda kenceng posisi setirnya di balik kemungkinan gak seimbang," ucap ibu anak tersebut bernama Dina, dikutip TribunJakarta dari YouTube Pratiwi Noviyanthi.
"Anak saya sudah pinggir, pinggir sekali, malah nabrak pintu. Anak saya usianya 4 tahun," kata Dina.
Dina lalu menegur Awan supaya bermain sepeda dengan hati-hati.
Saat itu Dina menyebut Usman melihat dirinya menegur Awan, tetapi hanya asyik main gitar.
Dina membantah ngomel ke Usman atas tindakan Awan. Justru Dina hanya menegur Awan.
"Gak ada panggil Pak Usman, saya gak pernah ngucapin satu kata pun ke Pak Usman,"
"Gak ada saya tunjuk-tunjuk Pak Usman, dia masih asyik main gitar ada kali jeda 10 menit dari saya tegur Awan," ucap Dina.
Setelah itu Dina mengatakan Usman masuk ke rumahnya untuk menyimpan gitar.
Dina tak tahu ternyata Usman saat itu mencari Awan.
"Kejadian lah itu (Awan dibanting), saya gak lihat itu tapi kan ada CCTV,"
"Saya posisinya hanya menegur Awan ya," jelas Dina.
Awan Masih Sadar Setelah Dibanting
Awan masih sadar setelah dibanting ayahnya.
Hal itu dilihat langsung oleh kakak korban yang pertama bernama Ilham (19).
Mulanya Ilham mengaku tak melihat secara langsung proses Usman membanting adiknya.
"Tapi pas lagi korban masuk (ke rumah) bercecerah darah saya lihat," katanya.
Ilham melihat adiknya setelah dibanting masih dalam kondisi sadar.
Ilham pun langsung memberikan pertolongan pertama berupa membersihkan luka dari tubuh Awan.
Namun Ilham sadar adiknya butuh perawatan medis. Ia pun akhirnya meminta sang ayah membawa Awan ke rumah sakit.
Ilham sempat meminta penjelasan soal yang terjadi kepada adiknya.
Namun Usman berdalih, apa yang dilakukannya merupakan ketidaksengajaan.
"Gak sengaja katanya, ngomongnya jatoh sama saya," tutur Ilham.
"Saya sempet bersihin darah adik saya, tapi malah makin banyak. Akhirnya saya minta buat dibawa ke rumah sakit aja," sambungnya.
Singkat cerita Usman dan Ilham membawa Awan ke rumah sakit.
Awan sempat ditolak dua rumah sakit karena kondisi korban yang perlu penanganan lebih lanjut.
Namun sayangnya, nyawa Awan tak tertolong setelah sempat mendapatkan perawatan.
"Saya gak lihat adik saya masih (hidup), pas ketemu adik saya udah ditutupin kain semuanya (meninggal)," ucap Ilham.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.