Ayah Banting Anak di Muara Baru
Istri Ungkap Penyesalan Usman Saat Ditangkap Polisi Usai Banting Anak hingga Tewas
Usman menyesal sudah membanting anak kandungnya yakni Awan hingga ia meregang nyawa. Hal ini diungkap oleh sang istri sekaligus ibunda Awan, Halimah.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Halimah, istri dari Usman (44), mengungkapkan penyesalan sang suami usai melakukan kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri hingga membuatnya tewas.
Awan, bocah 10 tahun di Muara Baru, Jakarta Selatan, tewas usai dibanting dan dipukul oleh ayah kandungnya sendiri yaitu Usman.
Halimah mengatakan, Usman tak henti-henti meminta maaf ketika ditangkap polisi usai peristiwa kekerasan tersebut.
"Dia minta maaf atas kejadian itu, ya gitu atas kekerasan terhadap anaknya," kata Halimah, dikutip Selasa (19/12/2023).
Halimah mengaku masih tak menyangka Usman tega menganiaya anaknya K alias Awan secara membabi-buta.
Padahal, selama ini Usman biasanya hanya memukul jika Awan sedang tidak bisa diatur.
"Biasanya hanya memukul aja, kalo si Awan lagi nggak bisa dibilangin gitu," kata dia.
"Makanya saya nggak menyangka, kerasnya paling mukul nggak sampai ngebanting," sambungnya.
Usman kini sudah ditahan dan dijerat dengan pasal berlapis untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, polisi menjerat Usman dengan Undang-undang Perlindungan Anak dan Undang-undang KDRT.
"Untuk ancaman hukumannya 15 tahun penjara," kata Gidion, Sabtu (16/12/2023).
Gidion mengatakan, Usman tega melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya karena emosi sesaat.
Dikatakan, Usman merasa malu ditegur tetangga karena anaknya Awan menyerempet kaki anak tetangga itu saat sedang mengayuh sepeda.
"Emosi, emosi sesaat karena dia ini merasa malu ditegur tetangganya," ucap Gidion.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.