Pemilu 2024

Viral Videotron Iklan Kampanye Capres di Pos Polisi Semanggi, Polda Metro Jaya Beri Respon

Polda Metro Jaya memastikan tetap netral dalam Pemilu 2024 usai videotron berisi iklan kampanye capres dan cawapres nomor urut dua viral di medsos.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Polda Metro Jaya memastikan tetap netral dalam Pemilu 2024 usai videotron berisi iklan kampanye capres dan cawapres nomor urut dua viral di medsos. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polda Metro Jaya memastikan tetap netral dalam Pemilu 2024 setelah video yang menampilkan videotron berisi iklan kampanye capres dan cawapres nomor urut dua viral di media sosial.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya akan menjaga netralitas selama pelaksanaan Pemilu 2024.

"Tentunya kami Polda Metro Jaya dan Polri khususnya secara umum, tetap menjunjung tinggi komitmen dan konsisten untuk netralitas, sebagaimana Bapak Kapolri sudah menyampaikan, Polri netral," kata Trunoyudo kepada wartawan, Sabtu (23/12/2023).

Trunoyudo menegaskan, anggota Polri tidak akan terlibat dalam politik praktis dan tak menggunakan hak pilihnya.

"Tugas pokok dan fungsi Polri yang pertama adalah memelihara Kamtibmas, yang kedua melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Ini betul-betul harus dijunjung," ujar dia.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan videotron berisi iklan kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial.

Video berdurasi 12 detik itu diunggah oleh akun X @MurtadhaOne1. Video itu sudah ditonton sebanyak 46 ribu kali dan mendapat 805 likes hingga Jumat (22/12/2023) malam.

Adapun videotron yang menampilkan iklan kampanye itu terpasang di atas pos polisi di Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan.

"Keren ini min @bawaslu_RI. Videotron pos polisi Semanggi 280 jutaan per bulan," tulis akun yang mengunggah video itu dalam narasinya.

Trunoyudo membenarkan adanya videotron berisi iklan kampanye itu. Namun, ia menyebut videotron tersebut bukan milik Polri, melainkan pihak swasta.

"Saya tegaskan (videotron) bukan milik Polri, (tapi milik) swasta," kata Trunoyudo.

Trunoyudo mengaku pihaknya langsung berkoordinasi dengan pengelola videotron setelah viralnya video tersebut.

"Melakukan langkah-langkah dengan segera berkoordinasi dengan pengelola advertising dengan adanya suatu unggahan media sosial tersebut kemudian dilakukan pemadaman atau take down," ujar dia.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved