Ayah Banting Anak di Muara Baru
Pilu Kakak Awan Usia 19 Tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga: Ayah Banting Adik, Ibunya Sakit Kanker
Dzulham adalah kakak sulung Awan alias Kurniawan yang meninggal dunia karena dibanting ayahnya, Usmanto (44) kini terpaksa jadi tulang punggung.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pilu kakak sulung Awan bernama Dzulham (19) yang kini harus tulang punggung keluarga karena ayahnya di penjara karena banting adik sampai tewas.
Sedangkan sang ibunda, Halimah sedang berjuang melawan penyakit kanker payudara yang dideritanya.
Hal itu diungkapkan Dzulham kepada Pratiwi Noviyanthi ketika berbincang terkait peristiwa ayahnya banting Awan sampai tewas.
Diketahui, Dzulham adalah kakak sulung Awan alias Kurniawan yang meninggal dunia karena dibanting ayahnya, Usmanto (44).
Peristiwa penganiayaan itu sempat viral pada pertengahan Desember 2023 lalu.
Akibatnya, Usman kini mendekam di penjara dan harus mempertanggungjwaabkan perbuatannya.
Usman memiliki empat anak, korban merupakan anak ketiganya.
Kini setelah Usman di penjara, Dzulham yang sudah putus sekolah ini mau tak mau harus menjadi tulang punggung keluarganya.
"Jadi kamu nanti bakal jadi tulang punggung keluarga ya?" tanya Pratiwi Noviyanthi dikutip dari YouTube channelnya, Senin (25/12/2023).
"Iya tadinya bapak yang (serabutan), sekarang harus saya," ucap Dzulham.
Dzulham bercerita, sang ibu saat ini sedang berjuang melawan penyakit kanker payudara yang sedang dideritaya.
Namun Dzulham tak mengetahui detailnya stadium berapa sang ibu menderita kanker tersebut.
Tak lagi berobat ke dokter, sang ibu diceritakan Dzulham hanya menjalani pengobatan herbal.
"Ibu minum teh herbal gitu," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dzulham juga mengklarifikasi reaksi ibunya yang disebut seperti tidak sedih Awan meninggal dunia.
Justru Dzulham mengatakan, sang ibu sangat terpukul bahkan syok meski tidak menangis.
"Saya kalau ketemu orang banyak yang ngomong begitu (ibunya gak sedih) tapi saya gak terlalu masukin ke hati," kata Dzulham.

Usman tanyakan pemakaman anak
Dzulham mengaku sempat membesuk ayahnya ke lapas untuk mengantarkan beberapa pakaian.
Saat itu, Usman sempat bertanya soal pemakaman Awan kepada anak sulungnya tersebut.
"Pas anterin pakaian ketemu cuma sebentar," ucap Dzulham.
"Nanyain adik saya itu gimana pemakamannya udah kelar belum," sambungnya.
Dzulham mengaku kala itu tak banyak mengobrol dengan Usman.
"Enggak buat nanya-nanya, masih banyak polisi," ujarnya.
Remaja putus sekolah itu lalu membeberkan sosok Usman di matannya.
"Cuek sama anak-anaknya, kalau buat main tangan enggak terlalu,"
"Kalau enggak bisa dibilangin, udah mukul keras," imbuhnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.