Sisi Lain Metropolitan
Momen Tak Terlupakan Ibnu Jadi di Petugas Ragunan, Suapi Harimau hingga Piket Malam
Sejak awal bekerja di Taman Margasatwa Ragunan sejak 2020, Ibnu ditugaskan untuk merawat empat Harimau Benggala.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Ibnu Tri Putro memiliki sejumlah pengalaman tak terlupakan selama menjadi zoo keeper atau perawat satwa di Taman Margasatwa Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Salah satunya ketika ia harus piket malam dan menjaga satwa yang sakit.
Sejak awal bekerja di Taman Margasatwa Ragunan sejak 2020, Ibnu ditugaskan untuk merawat empat Harimau Benggala.
"(Pengalaman) paling diingat salah satunya itu jaga malam ketika dia (Harimau Benggala) sakit," kata Ibnu kepada wartawan di lokasi, Selasa (26/12/2023).
Saat itu, Ibnu harus menemani harimau yang dirawatnya untuk melakukan general check up hingga USG.
"Karena general check up kita harus melakukan pengecekan dia semua, nimbang berat badan, USG dia, dan itu kan kontak langsung ya. Jadi itu memorable," ungkap dia.
Bahkan, ia juga harus menyuapi makan Harimau Benggala yang sakit.
Semua itu dilakukan agar satwa tersebut kembali sehat.
"Jadi harus stand by, karena takut dia kenapa-kenapa. Terus harus suapin dia juga kalo nggak mau makan," ujar Ibnu.

Saat pertama kali melihat harimau dari dekat, ia mengaku sangat antusias karena memiliki kecintaan terhadap hewan.
Namun, di sisi lain ia juga merasa khawatir berada di dekat harimau karena termasuk hewan buas.
"Perasaan saya excited sih karena suka sama harimau. Terus takut juga waktu pertama kali diberi tanggung jawab ya. Karena ada tanggung jawab keamanan dan karena dia hewan buas, jadi takutnya di situ," ucap Ibnu.
Ia mengungkapkan, satu ekor Harimau Benggala bisa menghabiskan 4 hingga 6 Kg daging sapi dan ayam setiap harinya.
"Jadi jadwal makannya itu satu kali dalam satu hari. Enam hari dalam satu pekan. Jadi ada satu hari yang tidak makan untuk menjaga metabolismenya dan juga bobot badannya," ungkap dia.
Selama empat tahun bertugas sebagai zoo keeper, ia mengaku tidak memiliki pengalaman buruk. Ia hanya bersedih ketika harimau yang dirawatnya dalam kondisi sakit.
"Alhamdulillah tidak ada (pengalaman buruk) ya sampai sekarang. Mungkin pengalamannya yang buruk mungkin satwanya lagi sakit, jadi merasa sedih," kata Ibnu.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Hidup Melarat, Warga Kampung Tongkol Ancol Kecewa Tahu Tunjangan DPR Makin Melimpah: Sangat Tak Adil |
![]() |
---|
Kisah Sukirwan dan Perahu Eretan yang Bertahan di Tengah Gemerlap Jakarta |
![]() |
---|
Kisah Haru Anak Kuli Bangunan di Bandung: Ngampus Bawa Rp11 Ribu, Usai Lulus Umrahkan Ibu Tercinta |
![]() |
---|
Kisah Ajaib, 2 Anak Sopir Taksi Tembus Fakultas Kedokteran, Perjuangan Hidupnya Bikin Merinding |
![]() |
---|
Rahasia Bikin Celana Jeans Kece, Bos Nyoel Jeans Bagikan Tips Cuci Denim Agar Tetap Keren DipakaiĀ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.