Mengenal Pulau Kunti di Kawasan Geopark Ciletuh yang Bakal Ditutup Total Mulai Awal 2024
Pulau Kunti di kawasan Geopark Ciletuh, bakal ditutup total mulai awal 2024. Simak asal usul nama Pulau Kunti dan mitosnya.
Didampingi warga setempat, rombongan TribunJakarta.com diajak berkeliling lokasi gugusan Pulau Kunti.
Untuk menuju ke Pulau tersebut, kami harus menyebrang menggunakan perahu dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit.

Tiba di Pulau Kunti, kita disambut dengan hamparan pasir putih. Di sisi kiri dari arah datangnya perahu terdapat deretan karang sisa lava gunung api (lava bantal) dari puluhan juta tahun silam.
Nuansa gersang, rumput yang sudah coklat dan mengering di beberapa bagian karang seolah menambah kesan seram pulau tersebut.
Diceritakan Saman warga setempat, Pulau Kunti ini rupanya termasuk pulau purba yang tercipta dari letusan gunung api bawah laut, sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Beranjak dari historinya, nama Pulau Kunti ini rupanya tercipta dari cerita misteri turun temurun warga setempat.
Berdasarkan kisah yang beredar, warga setempat kerap mendengar suara tawa mahluk halus khas kuntilanak dari pulau ini.
Usut punya usut, penamaan Pulau Kunti rupanya berasal dari suara yang dikeluarkan lubang dan celah-celah karang yang terhantam ombak.
Suara itu akan terdengar ketika air laut di sekitar pulau pasang. Gelombang yang menghantam lubang dan celah batuan akan mengeluarkan suara dan terdengar seperti kuntilanak tertawa.

"Dibawah ini (Pualu Kunti) banyak gua-gua kecil, jadi jika dihantam gelombang 4 sampai 5 meter dia akan mengeluarkan gema mirip kuntilanak ketawa," kata dia.
Dari fenomena tersebut, warga setempat kemudian mengenalnya dengan sebutan Pulau Kunti.
Penelusuran TribunJakarta.com, memang benar di sekitar Pulau Kunti tersebut banyak terdapat bebatuan karang yang berongga, dan menimbulkan bunyi saat dihantam ombak.
Pulau Kunti ini tidak termasuk pulau yang dihuni masyarakat setempat, Pulau Kunti hanya digunakan sebagai tempat singgah atau istirahat bagi wisatawan yang berkunjung.

Alasan Pulau Kunti Ditutup untuk Wisatawan
Kepala Resort BKSDA Cikepuh, Iwan Setiawan mengungkapkan pelarangan terhadap aktivitas wisatawan di Pantai Pasir Putih dan Pulau Kunti karena kedua lokasi wisata tersebut masuk ke dalam kawasan wilayah Cagar Alam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.